Ubah Posisi Gate Stasiun Tanah Abang, KAI Lakukan Simulasi Arus Penumpang
Senior Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Edy Kuswoyo mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan simulasi arus penumpang.
Penulis: Suci Febriastuti | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Suci Febriastuti
TRIBUNJAKARTA.COM, TANAH ABANG - PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan mengubah posisi gate Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, menghadap jembatan penyeberangan multiguna (JPM) atau skybridge.
Senior Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Edy Kuswoyo mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan simulasi arus penumpang.
Ia mengatakan arus penumpang di Stasiun Tanah Abang bisa mencapai lebih dari 100 ribu orang per harinya.
"Simulasinya itu melihat dari hari ke hari, waktu ke waktu. Jadi misalkan simulasi hari senin seperti apa kepadatan penumpang di lantai atas. Terus hari selasa seperti apa. Ya jadi pemetaan lah, hari sabtu seperti apa," kata Edy kepada TribunJakarta.com, Senin (26/11/2018).
"Maksudnya gini, itu kan kaitannya dengan posisi gate. Jadi gatenya itu tetap dipertahankan 13 gate atau ditambah atau dikurangi," lanjutnya.
Diketahui, saat ini jumlah gate yang ada di hall atas Stasiun Tanah Abang ada 13 gate.
Jika gate ini digeser maka akan terjadi pengurangan jumlah gate dari 13 menjadi 7 gate.
Edy mengungkapkan jika gate tidak digeser maka akan banyak orang yang tidak berkepentingan akan memanfaatkan hall stasiun.
"Karena kalau dengan eksisting sekarang hallnya kan luas, dikhawatirkan banyak orang yang duduk-duduk, santai-santai di hall sehingga mempersulit petugas keamanan untuk penertiban di hall tersebut," ucapnya.
Lokasi penempatan gate yang baru lebih sempit karena ada ruang Kepala Stasiun, VIP, dan tenant-tenant makanan.
Meskipun demikian, pihaknya masih akan menunggu hasil dari simulasi serta evaluasi yang dilakukan.
• Diganjar Bonus, Pebulutangkis Junior Leo/Indah Bertekad Torehkan Prestasi Lebih Besar Lagi
• Bantah Kemendagri, Wagub Banten Curiga ada Motif Politis Soal Lurah Non PNS Tangsel
"Kita lihat kalau gatenya maju seperti apa kalau eksisting seperti apa. Ini kaitannya dengan keselamatan, keamanan, dan ketertiban dengan penumpang," kata Edy.
"Kalau eksisting sepertinya enggak, masih ditunggu karena ini belum rapat finishing.
Jadi kayaknya sih maju untuk mengurangi kepadatan di hal," lanjutnya.
Sebelumnya Executive Vice President PT KAI Daop 1 Jakarta Dadan Rudiansyah mengatakan akan merelokasi beberapa ruangan tersebut agar gate keluar dan masuk penumpang bisa lebih luas.