Mobil Terbalik di Cipondoh
Korban Selamat Ceritakan Detik-detik Pikap Rombongan Santri Terguling di Cipondoh
Rahmat (15) menceritakan detik-detik sebelum pikap yang ditumpangi 23 santri terguling di Greenlake, Cipondoh, Tangerang.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, CILEDUG - Rahmat (15) menceritakan detik-detik sebelum pikap yang ditumpangi 23 santri itu terguling di Greenlake, Cipondoh, Tangerang.
Ia satu dari sekian santri Pondok Pesantren Miftahul Huda yang selamat dalam kecelakaan yang menewaskan tiga orang itu.
Lantaran masih kesulitan bicara, Rahmat dibantu saudaranya, Rizah, untuk menjelaskan cerita sebelum kejadian.
"Kata dia (Rahmat), pas turunan itu kenceng. Terus sempet kerasa ngerem mendadak sampai akhirnya mereka (santri) terpental," ujar Rizah ditemui di Rumah Sakit Sari Asih Ciledug, Selasa (27/11/2018).
Rahmat tak sadarkan diri ketika itu. Ia baru sadar sudah berada berdekatan saudara kembarnya, Sofyan Sauri (15), yang terpental ke rerumputan.
Sofyan satu dari tiga santri yang meninggal. Keluarga sudah memakamkan Sofyan kemarin di Karang Tengah, Kota Tangerang.
"Dia (Rahmat) bilang pas bangun langsung lihat saudaranya (Sofyan) ada di dekat dia dan penuh darah. Habis itu Rahmat langsung enggak sadar lagi," imbuh Rizah.
Rahmat mengalami patah tulang di paha kiri dan retak tulang wajah sebelah kiri.
Pihak keluarga belum mengabari Rahmat bahwa saudara kembarnya meninggal dalam kecelakaan di Cipondoh.
"Dia bilang pas sadar sempet mimpiin Soyfan dan nanya saudaranya terus. Kita dari keluarga belum kasih tau kalau saudara kembarnya ini sudah meninggal. Rencana mau bilang pas sudah pulang saja. Biar cepat sembuh dianya," beber Rizah.
Dokter belum mengizinkan Rahmat pulang lantaran masih harus menjalani perawatan intensif.
Selain Rahmat, ada lima korban lainnya yang dirawat di rumah sakit tersebut.
Mereka juga mengalami luka serius, termasuk sopir mobil pikap Rizki Fahmi (20). Polisi menjadikannya sebagai saksi kunci peristiwa ini.