Sambangi Pelatihan Ojol, Budi Karya Ajak Pengemudi Pikirkan Keamanan Berkendara
Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi menyambangi acara pelatihan kepada sejumlah mitra ojek online perempuan di Kantor Gojek, Melawai.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi menyambangi acara pelatihan kepada sejumlah mitra ojek online perempuan di Kantor Gojek, Melawai, Jakarta Selatan.
Menurutnya, program pelatihan berkendara secara aman sangat penting diketahui oleh para pengemudi ojek online perempuan
"Safety itu penting sekali untuk dipikirkan dan dilakukan. Saya mengajak mereka untuk memikirkan keamanan berkendara," bebernya kepada awak media pada Selasa (27/11/2018).
Saat pelatihan, Menteri Perhubungan RI tersebut terlihat digoda oleh sejumlah pengemudi ojek online perempuan.
Mereka antusias dan senang saat Budi Karya Sumadi mengajukan beberapa pertanyaan berhadiah kaos maupun pelindung kepala atau helm.
Para pengemudi perempuan pun sempat beberapa kali mengajukan pertanyaan kepada menteri perhubungan tersebut perihal berkendara.
Bahkan, tak jarang para perempuan ingin mengabadikan foto bersama dengan Budi.
• Pengemudi Ojol Pilih Tolak Orderan saat Hujan Disertai Angin
• Komentar Driver Ojol Soal Pidato Prabowo Subianto Sindir Lulusan SMA Jadi Sopir Ojek
Budi kemudian memberikan saran yang terbaik kepada para ojek online perempuan untuk mengendarai motornya dengan batas kecepatan tertentu.
"Kecepatan itu sebaiknya 30-40 km, atau 50 km. Soal kecepatan dipikirkan by design karena itu didasarkan atas kemampuan," tambahnya.
Menurut data korlantas tahun 2014-2015, menunjukkan angka kecelakaan pengendara motor perempuan lebih tinggi ketimbang laki-laki.
Hal itu diungkapkan oleh Pendiri serta CEO Queenrides, Iim Fahima Jachja, saat pelatihan mitra ojek online Gojek perempuan.
"Tingkat angka kecelakaan di tahun itu perbandingannya 5 perempuan banding 2 laki-laki," paparnya.
Penyebab dari masalah tingginya angka kecelakaan kaum perempuan lantaran Surat Izin Mengemudi (SIM) tidak diperoleh secara benar.
"Kalau dilihat dari akar masalahnya adalah karena rata-rata mengambil SIM tidak melalui proses yang betul," tandasnya.