Pilpres 2019
Ferdinand Hutahaean Emosi & Tunjuk-tunjuk Kapitra Ampera Disinggung Tak Dapat Jabatan dari Jokowi
Politisi Demokrat Ferdinand Hutahaean emosi dan tunjuk-tunjuk Kapitra Ampera saat disinggung tak dapat jabatan dari Jokowi.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM - Anggota BPN Prabowo-Sandiaga, Ferdinand Hutahean tampak emosi dan tunjuk-tunjuk anggota TKN Jokowi - Maruf Amin, Kapitra Ampera saat disinggung tak dapat jabatan dari Presiden Jokowi.
Ferdinand Hutahaean dan Kapitra Ampera tampak berdebat panas saat menjadi narasumber di acara Mata Najwa yang dilansir TribunJakarta.com pada Kamis (6/12/2018).
Di awal perbicangan, Najwa Shihab membahas mengenai Reuni Akbar 212 yang telah dilaksanakan Minggu lalu.
Di acara tersebut, diketahui Jokowi tak diundang.
Kapitra Ampera yang merupakan alumni aksi 212 menuturkan, ia meminta kepada ketua acara untuk naik ke panggung agar bisa mewakili Jokowi.
"Saya bilang sama ketuanya, kalau saya datang, saya ingin ke panggung. Saya ingin mewakili Pak Jokowi," ungkap Kapitra Ampera.
Kapitra Ampera menuturkan, gerakan 212 sebenarnya merupakan sebuah penegakan hukum.
Namun kini gerakan tersebut berubah.
• 6 Hal Seputar Delapan Siswa SD di Bekasi Keracunan Minuman Kedaluwarsa
• Bukan Karena Sakit Hati Dicopot Jokowi, Tedjo Edhy Buka Suara Alasan Kini Mendukung Prabowo
Menurutnya, 212 saat ini gerakannya lebih didominasi politik karena pesertanya lebih banyak dari pendukung Prabowo Subianto, seluruh panitia bergabung dengan GNPF untuk mendukung calon Presiden nomr urut 02 tersebut.
Tak terima dengan pendapat Kapitra Ampera, Ferdinand Hutahaean menuturkan, reuni 212 itu perkumpulan kembali orang-orang yang memperjuangkan sesuatu.
"Perjuangan yang dulu ketika masyarakat sulit sekali ketika Ahok dinilai melanggar hukum, Pak Jokowi kala itu terkesan melindungi Pak Ahok. Kemudian, disitu bangkitlah untuk menuntut keadilan. Itu yang terjadi dahulu. Nah, sekarang reuni ini berkumpul untuk mengenang perjuangan itu kembali," tegas Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand Hutahaean menyatakan, masyarakat dan dirinya yang hadir di Reuni 212 masih merasakan ketidakadilan di era saat ini.

Ferdinand Hutahaean dalam kesempatan itu menampik jika Reuni 212 merupakan tentang Ahok.
"Ini bukan tentang Ahok," ungkap Ferdinand Hutahaean.
"Kalau bukan tentang Ahok, ini tentang politik," tegas Kapitra Ampera.