Pembunuhan di Papua

Suryo Prabowo Komentari Pembantaian Pekerja di Papua, Sebut Tak Semua Senang Ada Pembangunan

Mantan Kepala Staf Umum TNI, Letjen Purnawirawan Suryo Prabowo pun buka suara indisen yang menewaskan pekerja PT Istaka Karya dan Anggota TNI.

Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Wahyu Aji
KOMPAS.COM/DOKUMEN KEMENTERIAN PUPR
Lokasi pembantaian 31 pekerja oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Pembantaian pekerja pembangunan jembatan di Nduga Papua belakangan ini menjadi menjadi perhatian publik.

Mantan Kepala Staf Umum TNI, Letjen Purnawirawan Suryo Prabowo pun buka suara terkait indisen yang  menewaskan pekerja PT Istaka Karya dan Anggota TNI itu.

Keberadaan pekerja di Nduga ini adalah untuk mengerjakan proyek pembangunan jembatan kali Yigi-Kali Aurak.

Menurut Suryo Prabowo, permasalahan di Papua terbilang unik.

Pembangunan di Papua, lanjut Suryo Prabowo, berbeda dengan pembangunan di Jakarta.

Hal itu disampaikan Suryo Prabowo saat menjadi narasumber di acara Kabar Petang, TV One, Rabu (5/12/2018).

"Pemerintah telah membuat otonomi khusus soal program percepatan, tapi masalah utama kita nggak peka, kita pengen membangun Papua tapi dianggap sukses kalau sama dengan Jakarta," ucap Suryo Prabowo.

Cerita Empat Pekerja Pura-pura Mati Agar Selamat, TNI-Polri Kontak Senjata dengan KKB Selama 16 Jam

Fadli Zon Kritik Pemerintah Gagal Menjaga Keamanan di Papua

Belasan Rekannya Jadi Korban Penembakan KKB di Nduga Papua, Berikut Kesaksian Jimmi

Mantan Kepala Staf Umum TNI, Letjen Purnawirawan Suryo Prabowo
Mantan Kepala Staf Umum TNI, Letjen Purnawirawan Suryo Prabowo (Youtube Tvonenews)

Dikatakannya bahwa tidak semua orang Papua membutuhkan jalan.

Suryo Prabowo menganggap pembangunan jalan akan sangat bermanfaat bagi para pendatang yang butuh untuk membuka lahan di tanah Papua.

"Jadi masalah Papua ini unik, tapi maaf bukan mengkritik, kita berfikir dia butuh jalan, tapi orang Papua yang di gunung ini jalan buat siapa? Saya nggak butuh jalan, yang butuh jalan kan orang-orang pendatang itu yang ingin buka kebun, dan sebagainya," tambahnya.

Suryo Prabowo pun tak menampik bahwa, sebagian masyarakat Papua yang tergabung kelompok separatis tidak merasa senang dengan adanya pembangunan.

Korban Selamat Pembunuhan Pekerja di Papua: KKB Menari-nari dan Menembaki Secara Sadis

Kapolri Sebut Korban Pembunuhan oleh KKB di Papua Berjumlah 20 Orang

Presiden Jokowi: Tidak Ada Tempat untuk Kelompok Kriminal Bersenjata, PU Jalan Terus di Papua

"Yang jelas tidak semuanya senang, nyatanya selalu diganggu kan? yang bisa berhasil bagus karena satuan seni, itu pun ga diganggu karena bersenjata," jelasnya.

Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) meminta pemerintah mengambil langkah preventif agar kejadian pembantaian pekerja di Kabupaten Nduga, Papua tidak terulang.

"Kita meminta juga kepada pemerintah supaya pencegahannya itu dilakukan (secara) komprehensif," ujar Koordinator Subkomisi Pemajuan HAM/Komisioner Pendidikan & Penyuluhan Komnas HAM Beka Ulung Hapsara di Gedung Komnas HAM, Jakarta Pusat, Rabu (5/11/2018).

Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (19/3/2018).
Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (19/3/2018). (KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)

Terkuak Peran Inneke Koesherawati, Diduga Bantu Belikan Mobil Suap Seharga Rp 427 Juta

Pengurus KONI Jakarta Timur Diminta Lakukan Inovasi dalam Pembinaan Atlet

Beralih Dukungan dari Prabowo ke Jokowi, Dedi Mulyadi: Kalau Dirasa Enak Kenapa Harus Diganti?

Beka menuturkan, hal itu dapat dilakukan dengan menggandeng pemerintah daerah dan warga setempat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved