Tanggul Laut Muara Baru Retak Hingga Air Laut Bocor, Warga Khawatir Jebol

Kondisinya yang sudah tua, membuat bagian dalam tanggul tak bisa lagi menahan air laut sehingga terjadi retakan dan akhirnya bocor.

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO
Tanggul laut yang berada di pemukiman RT 20/RW 17 Muara Baru, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, retak. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Tanggul Laut yang berada di pemukiman RT 20/RW 17 Muara Baru, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, retak.

Pada tanggul yang panjangnya sekira 100 meter lebih itu, terdapat banyak retakan yang lebarnya kurang lebih 2 sentimeter.

Tanggul tersebut juga tampak berlumut di sejumlah bagiannya. Diketahui, tanggul tersebut sudah berdiri sejak tahun 2002.

Kondisinya yang sudah tua, membuat bagian dalam tanggul tak bisa lagi menahan air laut sehingga terjadi retakan dan akhirnya bocor.

TribunJakarta.com memantau, akibat dari retakan itu, air laut pun mengucur keluar dari tanggul.

Hingga siang ini, air masih mengucur dari retakan tanggul tersebut.

Alhasil, timbul genangan di turunan masuk ke pemukiman RT 20/RW 17 Kelurahan Penjaringan.

Genangan tersebut kedalamannya semata kaki orang dewasa.

Yanti seorang warga, mengaku khawatir dengan bocornya air dari tanggul tersebut.

Tanggul laut yang berada di pemukiman RT 20/RW 17 Muara Baru, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, retak.
Tanggul laut yang berada di pemukiman RT 20/RW 17 Muara Baru, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, retak. (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO)

Meski tak sampai menyebabkan banjir, Yanti khawatir tanggul tak kuat menahan air dan sewaktu-waktu bisa jebol.

Kekhawatirannya merujuk kepada tragedi jebolnya tanggul pada 2007 silam, yang mana dampaknya membuat pemukiman dibanjiri air setinggi semeter.

"Ya khawatir lah. Emang sih nggak banjir, tapi takutnya kan bisa jebol. Kaya waktu itu tanggul jebol sampe masuk-masuk ke rumah saya," ucap Yanti ketika ditemui, Selasa (11/12/2018).

Warga lainnya, Arifin, sama khawatirnya dengan Yanti. Pasalnya, menurut Arifin, kejadian jebolnya tanggul pada 2007 lalu berawal dari retakan-retakan di badan tanggul.

Arifin mengungkapkan dampak dari tanggul jebol pada tahun 2007 menimbulkan banjir di pemukiman dengan ketinggian bervariasi.

Bahkan, di kawasan belakang pemukiman ketinggian banjir mencapai seleher orabg dewasa.

"Kalau tahun 2007 mungkin di bagian paling dalam, belakang, bisa segini seleher orang dewasa. Lalu yang di sini (sebelah tanggul) ya sedada lah. Ya gitu berawal dari kikis kayak gitu ya. Mungkin karena bagian dalam sana udah terkikis juga, akhirnya jebol," kata Arifin.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved