Seorang Remaja Luka-luka Setelah Tertimpa Runtuhan Atap dan Dinding Rumah di Jagakarsa
Ibu korban, Sarwiyah, menambahkan seluruh anggota keluarga diungsikan menuju kontrakan anaknya.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, JAGAKARSA - Muhammad Rizal (16) terbujur tak berdaya tatkala reruntuhan dinding maupun atap rumah menimpa dirinya yang tengah tertidur pulas.
Puing-puing bangunan itu seketika ambruk menimpa sekujur tubuh Rizal pada saat 02.30 WIB dini hari pada Jumat (14/12/2018).
Rumah yang terletak di Jagakarsa, RT 12 RW 02 itu roboh di pada bagian dinding ruang tamu disusul runtuhnya sebagian dinding teras serta atap tak berselang lama.
"Ketika lagi tidur, tiba-tiba kaget karena seluruh puing-puing bangunan menimpa badan saya, saya enggak bisa bergerak. Hanya diam di tempat," kata Rizal kepada TribunJakarta.com.
Imbas dari jatuhnya reruntuhan itu, kuping sebelah kiri dan leher bagian belakang Rizal berdarah.
"Kuping dan leher saya berdarah, kemudian saat saya ditolong oleh warga sekitar langsung saat itu juga dilarikan menuju Puskesmas terdekat. Sekujur kuping saya penuh pasir dan debu," tuturnya.
Menurut warga yang membantu mengevakuasi, Mulyadi, suara menggelegar tiba-tiba memecah keheningan saat pagi buta itu.
"Ketika kita semua tengah tertidur di rumah dikagetkan dengan suara menggelegar. Kami keluar untuk memastikan asal suara itu. Ternyata rumah tetangga saya roboh, disertai teriakan minta tolong kakak korban," katanya.
Ibu korban, Sarwiyah, menambahkan seluruh anggota keluarga diungsikan menuju kontrakan anaknya.
"Saya tinggal di rumah itu bersama suami dan dua anak saya. Karena kondisi rumah roboh, saya diungsikan menuju rumah kontrakan anak saya yang kedua," katanya.
Pantauan TribunJakarta.com, tampak sejumlah Petugas Penanganan Pra Sarana dan Sarana Umum (PPSU) Jagakarsa membersihkan rumah tersebut.
• Kenang Eril Dardak Semasa Hidupnya, Emil Dardak Singgung Soal Wajah
Terlihat pascaroboh, rumah berukuran 12x4 itu hanya tertutup pada bagian ruang tidur, dapur maupun kamar mandi.
Dinding ruang tamu hingga teras yang terletak pada bagian rumah terlihat terbuka.
Namun, lanjut Sarwiyah, pertolongan langsung datang melalui pemerintah DKI Jakarta.
"Alhamdulilah ini pemerintah DKI membantu proses perbaikan rumah saya ketika warga melaporkan aduan. Kami dibantu sepenuhnya untuk perbaikan rumah ini," katanya.