KPU Kota Bekasi Mencatat, Puluhan Orang dengan Ganguan Jiwa Masuk DPT Pemilu 2019

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI TIMUR- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bekasi telah melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) terhadap orang dengan gangguan jiwa yang memiliki identitas kependudukan di Kota Bekasi.

Komisoner KPU Kota Bekasi Nurul Sumarheni mengatakan, orang dengan gangguan jiwa yang telah dicoklit masuk ke dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kota Bekasi untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

"Jumlahnya kecil, tidak signifikan dibanding jumlah penduduk Kota Bekasi" kata Nurul di kantor KPU Kota Bekasi, Jalan Ir. Juanda, Bekasi Timur, Senin, (17/12/2018).

Proses coklit kata Nurul dilakukan dengan cara mendatangi langsung rumah keluarga penyandang ganguan jiwa.

Selain itu, pihaknya juga bekerjasama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) untuk melakukan coklit di panti rehabilitasi.

"Kita minta petugas dari Disdukcapil melakikan rekam retina, kalau di panti rehabilitasi juga jumlahnya tidak banyak," kata dia.

Seperti di panti rehabilitasi Yayasan Zamrud Biru misalnya, dari 50 pasien, hanya enam orang yang benar-benar memiliki data identitas kependudukan di Kota Bekasi.

Sedangkan di Yayasan Galuh Bekasi Timur, dari 300 pasien, hanya 16 orang yang merupakan warga Kota Bekasi.

• PPP Kabupaten Bekasi Targetkan Perolehan Kursi Naik 100 Persen Dibanding Pemilu Lalu

• Pemilu Serentak 2019, Wali Kota Airin: Masyarakat Jadi Enggak Fokus

Nurul menambahkan, orang dengan ganguan jiwa nantinya masuk kategori DPT disabilitas mental. Adapun total DPT disabilitas baik disabilitas daksa, netra, rungu/wicara, grahita, mental dan lainnya sebanyak 1.027 jiwa.

Sementara DPT Kota Bekasi untuk Pilpres maupin Pileg 2019 sebanyak 1.682.120 dengan rincian 836.862 laki-laki, sedangkan perempuan sebanyak 845.259.