Viral Seorang Anak Maluku Hidup Lagi Saat Dimakamkam, Bertahan Dua Jam Seusai Limpa Pecah

Seorang anak di Kopertis (Ambon) Maluku mendadak viral di media sosial. Pasalnya, bocah ini hidup kembali saat dimakamkan.

Editor: ade mayasanto
ILUSTRASI (Hello Sehat)
Ilustrasi Meninggal 

TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang anak di Kopertis (Ambon) Maluku mendadak viral di media sosial.

Pasalnya, bocah ini hidup kembali saat dimakamkan.

Video prosesi pemakaman seorang anak di Kopertis (Ambon) Maluku viral di media sosial.

Video tersebut diunggah oleh akun Leopold Hattu pada Senin (17/12/2018) lalu.

Para warga langsung geger dan berteriak setelah si anak yang sudah dinyatakan meninggal dan terbujur kaku di dalam peti itu berteriak.

Saat itu peti sudah dalam kondisi tertutup sebagian tanah makam.

Mendengar teriakan tersebut, warga segera membongkar makam dan mengeluarkan sang anak.

"Aaaa masih hidup...., dia masih hidup," ujar seorang wanita yang suaranya terdengar dalam video.

Tubuh sang anak tersebut diangkat dari dalam peti yang telah terkubur.

Ternyata anak laki-laki tersebut masih hidup.

Warga pun langsung membawa anak tersebut menjauh dari lokasi pemakaman.

Namun disebutkan bahwa anak tersebut hanya bertahan hidup selama sekitar 2 jam.

Bocah tersebut disebutkan meninggal dunia lagi dan telah dimakamkan.

Disebutkan pula bahwa limpa sang anak telah pecah dan terlambat mendapat penanganan.

Diduga hal tersebut yang menyebabkan bocah laki-laki tersebut meninggal.

Tak dijelaskan identitas anak tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, unggahan tersebut telah dibagian oleh 18 ribu pengguna media sosial Facebook.

Perempuan Bali

Peristiwa serupa juga pernah terjadi di Bali.

Seorang wanita di Bali membikin geger setelah dinyatakan meninggal dunia, namun hidup kembali lalu berlari-lari seperti orang kesurupan.

Belakangan, Ni Wayan Norti (39), warga di Dusun Pau, Desa Tihingan, Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, menceritakan apa yang terjadi saat keluarganya menyatakan dia sudah meninggal dunia.

Ni Wayan Norti diyakini mati suri. Ia terbangun setelah mendapat pesan untuk menjalani kehidupan sebagai seorang dwijati.

Dwijati adalah lahir untuk kedua kalinya (reinkarnasi) sebagaimana disebutkan sesana pinandita sebagai seorang sulinggih.

Lahir yang pertama sebagai bayi dari kandungan ibu, Lahir yang kedua dari guru suci nabe melalui upacara mediksa.

Dalam Lontar Siwa Sasana disebutkan bahwa ”sejak seseorang mendapat diksa dalam upacara penyucian ini, mereka dikenal sebagai Dwijati dan dari padanya diharapkan mulai mematuhi segala peraturan kebrahmanaan”.

Tonton juga:

Kejadian yang dialami Ni Wayan Norti pada Selasa (13/3/2018) itu sempat menghebohkan masyarakat setempat.

Tribun Bali (grup Tribunnews.com) mencoba menemui Ni Wayan Norti untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi.

Kediaman keluarga Ni Wayan Norti di Dusun Pau tampak lengang, Rabu (14/3/2018).

Saat awal memasuki kediamannya, tampak seekor anjing diikat di pekarangan depan rumahnya.

Kediamannya cukup bersih dan luas.

Setelah beberapa saat, dua orang kerabat dari Ni Wayan Norti menghampiri Tribun Bali.

Ia menyampaikan bahwa Ni Wayan Norti dan suaminya, sudah kembali ke rumah kost mereka di Denpasar.

"Kemarin sore, Selasa (13/3/2018), kerabat saya sudah kembali ke Denpasar," ujar salah sorang kerabat dari Norti ketika ditemui di kediamannya.

Pihak keluarga pun mengaku kurang mengetahui secara pasti, dimana lokasi kost dari Ni Wayan Norti dan suaminya.

Pihak keluarga pun meminta media untuk melakukan konfirmasi lebih lanjut, setelah Ni Wayan Norti melakukan ritual mediksa.

Mediksa (atau juga disebut divya jnyana) adalah upacara untuk dapat menerima sinar suci ilmu pengetahuan yang berfungsi untuk melenyapkan kegelapan pikiran agar mencapai kesempurnaan yang merupakan salah satu bagian dari saptangga dharma yaitu dengan cara menjalankan upacara inisiasi agar dapat menunggalkan diri dengan Tuhan.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI Klungkung Putu Suarta menyampaikan, pihak PHDI tidak ada membatasi siapapun, termasuk Ni Wayan Norti untuk menjadi seorang diksa/medwijati.

Termasuk tidak ada batasan usia dari seseorang untuk melakukan prosesi mediksa, semua tergantung yang pada yang bersangkutan dan nabe (guru).

"Calon diksa harus punya kesiapan mental maupun lainnya dan keluarga mendukung. Kalau usia tua tapi belum bisa mengendalikan diri, kami juga khawatir itu. Ketika seseorang sudah didwijati tidak lagi memikirkan hal-hal yang sifatnya duniawi," ujar I Putu Suarta ketika ditemui di Sekretariat PHDI Klungkung, Rabu (14/3/2018).

Anies Baswedan Ingatkan Bela Negara Tak Hanya Jadi Tanggung Jawab Aparat

Tulis Surat dari Rutan Mako Brimob, Ahok Ingin Temui Istri Jenderal Hoegeng Usai Bebas

Menurut Suarta, menjadi seorang sulinggih adalah sangat sulit, karena harus punya kesadaran dan punya disiplin tinggi menaati hukum agama.

Selain itu juga harus memenuhi beberapa syarat bisa menjadi seorang yang mendwijati.

"Jangan nanti ketika seseorang sudah mendiksa, mencari kerja atau terikat oleh pekerjaan diluar urusan keagamaan, itu yang kami khawatirkan. Makanya saat diksa pariksa, kami dari tim diksa pariska kabupaten selalu bertanya soal kesiapan yang bersangkutan, baik jasmani, rohani, material dan kesiapan keluarga, anak-anaknya seperti apa,” ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, Ni Wayan Norti sempat menggemparkan warga Pau.

Setelah mengikuti proses melasti Desa Pakraman Pau ke Pantai Watu Klotok serangkaian Hari Raya Nyepi, Senin (12/3/2018), Ni Wayan Norti langsung ke Denpasar bersama suaminya Nyoman Sutiasa.

Tapi besoknya, Selasa (13/3/2018) mendadak Norti kejang-kejang lalu tidak bergerak selama 3 jam lebih.

Norti pun dinyatakan meninggal oleh suaminya Nyoman Sutiasa.

Sutiasa tidak melarikan istrinya ke rumah sakit untuk memastikan apakah istrinya meninggal atau tidak.

Tapi ia malah membawa jenazah istrinya pulang ke rumahnya di Pau.

Saat jenazah Norti digotong oleh kerabatnya, mendadak tubuhnya bergerak pelan.

Begitu jenazah ditidurkan di bale-bale, Norti bangkit dan langsung kerauhan.

Luna Maya Terciduk Berbalas Komentar dengan Pengusaha Malaysia, Ramai Didoakan Berjodoh

4 Fakta Mayat Wanita Tanpa Busana di Apartemen Kebagusan City: Bercak Darah, Ditemukan Sang Tunangan

Hingga di Pura Pejenengan Sakti Norti masih kerauhan.

Menurut beberapa warga dan kerabatnya, Norti menerima pawisik harus menjalani kehidupan sebagai seorang dwijati dengan gelar, Sri Mpu Basuki Bian Ratu Sakti.

Pihak keluarga pun menyanggupi untuk melaksanakan proses diksa/medwijati terhadap Ni Wayan Norti. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Video Viral Jenazah Bocah Teriak dari Dalam Kubur di Ambon, Sempat Hidup Lagi seusai Makam Dibongkar, 

 

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved