Tsunami di Banten

Mengenang Aa Jimmy, Wali Band Buat Lagu Tentang Tipisnya Hidup dan Mati

Keluarga besar band Wali berduka setelah Aa Jimmy dan seluruh anggota keluarganya, kecuali si bungsu, meninggal disapu tsunami.

Editor: Y Gustaman
Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin
Apoy Wali berdoa di depan makam Aa Jimmy dan anggota keluarganya di TPU Sirnalaya I, Cikaret, Kabupaten Cianjur, Kamis (27/12/2018). 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Keluarga besar band Wali berduka setelah Aa Jimmy dan seluruh anggota keluarganya, kecuali si bungsu, meninggal disapu tsunami.

Apoy Wali hadir mendoakan Aa Jimmy, istri, dan kedua anaknya, serta istri Ade Jigo saat pengajian di Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (29/12/2018).

Dalam kesempatan itu, Apoy Wali mengenang bagaimana ia bersama keluarga besar Wali sangat dekat dengan Aa Jimmy dan keluarga.

Kepergian Aa Jimmy secara mendadak meninggalkan banyak kenangan indah.

Apoy Wali menyinggung soal lagu khusus untuk mengenang Aa Jimmy.

Meski begitu, hingga saat ini ia mengatakan konsentrasinya masih belum terfokus pada hal tersebut.

"Kalau soal lagu belum kepikiran ya entah kapan," ujar Apoy Wali saat ditemui Grid.ID.

Dari kejadian tersebut, Apoy Wali mengaku terpikir untuk membuat lagu-lagu religi yang menceritakan tipisnya jarak antara hidup dan mati.

"Kami ingin berikan gambaran kepada yang lain dengan lagu, gimana tipisnya jarak antara hidup dan mati," ucap dia.

Haji Ihsan Bustomi atau dikenal Tomi Wali (kaus putih, topi hitam) memberi kesaksian ketika pemakaman sulung Aa Jimmy, Radea Putri Anindyta (8), di TPU Sirnalaya I, Cikaret, Kabupaten Cianjur, Kamis (27/12/2018).
Haji Ihsan Bustomi atau dikenal Tomi Wali (kaus putih, topi hitam) memberi kesaksian ketika pemakaman sulung Aa Jimmy, Radea Putri Anindyta (8), di TPU Sirnalaya I, Cikaret, Kabupaten Cianjur, Kamis (27/12/2018). (Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin)

Isyarat Dyan Sahara

Ifan Seventeen sempat berpikir tsunami Selat Sunda yang menggulung orang-orang dicintainya adalah mimpi.

Hal itu diungkapkan Ifan Seventeen dalam Acara Kabar Petang TV One pada Jumat (28/12/2018).

Ia baru benar-benar tersadar malam itu tsunami saat mendengar teriakan orang di sekitarnya.

"Pikirku pertama ini adalah mimpi, kedua kiamat. Karena tak pernah terekam di memori, sampai akhirnya aku dengar orang teriak tsunami, otakku baru dapat jawaban," ucap Ifan Seventeen.

Ketika tsunami menerjang, Ifan Seventeen sempat terlempar ke tengah laut.

Sumber: Grid.ID
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved