Pemilu 2019
Simulasi Debat Capres di ILC Distop, Ucapan Boni Hargens Bikin Karni Ilyas Heran: Kok Anda Begitu?
Simulasi debat capres soal HAM oleh Pengamat Politik Rocky Gerung dalam acara Indonesia Lawyer Club dihentikan presenter Karni Ilyas.
Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM - Simulasi debat capres soal HAM yang dibuat Pengamat Politik Rocky Gerung dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) TVOne dihentikan presenter Karni Ilyas.
Seperti diketahui bahwa dalam acara ILC tadi malam, Selasa (15/1/2019), Rocky Gerung membuat simulasi debat capres 2019.
Menurutnya, simulasi yang dibuatnya penting bagi publik untuk membayangkan seuatu yang mungkin tidak akan disaksikan dalam debat capres 2019 besok.
"Ini supaya publik bisa membayangkan sesuatu yang mungkin tidak akan dia saksikan dalam debat," ujar Rocky Gerung.
Dalam simulasinya itu, Rocky Gerung membahas tentang pelanggaran HAM.
Rocky Gerung menyebut dirinya sebagai panelis dalam simulasi tersebut.
Lantas, Rocky Gerung melontarkan pertanyaan kepada calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi)
Rocky Gerung yang seolah menjadi panelis itu bertanya kepada Jokowi apakah calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto pelanggar HAM?
Menurut dia, publik ingin pertanyaan tersebut dilontarkan oleh panelis.
Namun, lanjutnya, panelis tidak bisa mengucapkannya lantaran hanya sebatas membuat pertanyaan.
"Dan akan diundi, sangat mungkin pertanyaan itu tak terundi karena tidak dibuat," terang Rocky Gerung.
"Tapi demi keadilan logika sekarang pasti kalau saya tanyakan itu Pak Jokowi apakah Pak Prabowo terlibat dalam pelanggaran HAM?" tambah Rocky Gerung.
• Ivan Kolev Bakal Bernostalgia dengan Bambang Pamungkas di Persija Jakarta
• Beberkan Penghasilannya dari YouTube dalam Sebulan, Sule: Motor Sih Enam Bisa
• Kepincut Jadi Ketua Umum Partai Golkar, Idrus Marham Diduga Terima Suap Rp 2,25 Miliar
• Pelican Crossing Margonda Tak Berfungsi Pada Pukul 15.000 WIB-18.00 WIB
"Bayangkan kegugupan Pak Jokowi untuk menjawab pertanyaan itu, tapi saya tau saudara-saudara bisa bantu Pak Jokowi untuk jawab itu ada tiga orang, kira-kira apa jawabannya," masih kata Rocky Gerung.
Mendengar hal tersebut Direktur Lembaga Pemilih Indonesia Boni Hargens justru bertanya balik kepada Rocky Gerung.
Boni Hargens bertanya soal pengusutan tentang tindakan penculikan dan penghilangan pada peristiwa 1989.
