Reaksi Anies Baswedan Soal Kericuhan PKL di Tanah Abang Kembali Terjadi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan buka suara terkait kericuhan pedagang kaki lima (PKL) dengan Petugas Satpol PP yang terjadi di Pasar Tanah Abang.
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan buka suara terkait kericuhan pedagang kaki lima (PKL) dengan Petugas Satpol PP yang terjadi di Pasar Tanah Abang.
Tidak terima ditertibkan, PKL mengamuk hingga melakukan perlawanan kepada para petugas.
"Kalau terkait dengan kericuhan, sekarang sudah ditangani kepolisian dan ini jadi pelajaran bagi semua. Jangan melakukan tindakan yang melanggar hukum. Apalagi sampai ranah pidana, begitu masuk ranah pidana ditangani oleh Kepolisian untuk diproses," tegas Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (21/1/2019).
Anies menekankan bahwa setiap pelanggar yang tidak sesuai aturan akan ditindak.
Meskipun pelanggaran tersebut merupakan pelanggaran yang kecil.
Mantan Mendikbud itu mengakui sejumlah pelanggar terkadang justru lebih galak daripada petugas yang menertibkan.
Namun meski begitu, ia meminta agar para penegak hukum tetap berlaku profesional.
"Ingat ya pelanggar trotoar naik motor, diingetin lebih galak daripada yang melanggar. Ini contoh di lapangan. Jadi penertiban akan jalan terus, dan kita akan lakukan dengan profesional," kata Anies.
"Kita pesan pada semua kalau melanggar akan ditindak, baik besar ataupun kecil. Kalau melanggar perda, pergub, maka petugas satpol PP kita yang akan menindak. Kalau pelanggarannya menyangkut hukum pidana, maka kepolisian akan turun tangan dan sekarang sudah terjadi makanya jangan berulang," tuturnya.
• Antisipasi Kericuhan di Tanah Abang, Fraksi PDIP Sarankan Pemprov DKI dan PKL Duduk Bareng
• Kronologi Kericuhan Rutan Solo, Berawal Saling Ejek dan Cekcok Pembesuk dengan Napi
Diberitakan sebelumnya, kericuhan kembali mewarnai penertiban pedagang kaki lima di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (20/1/2019) pagi.
Para pedagang yang kesal dan terpancing emosi kembali memaki-maki petugas Satpol PP. Kejadian ini juga sempat terjadi pada Kamis, (17/1/2019) lalu.
Para PKL yang tidak terima ditertibkan mengamuk hingga menjadikan batu dan besi-besi penyanggah dagangan sebagai senjata perlawanan.