Ini Tanggapan Gerindra Terkait Kasus Komisioner KPU Tangsel yang Diduga Kader

Yudi menegaskan Ajat bukan sebagai tenaga ahli fraksi, melainkan tenaga ahli anggota DPR yang profesional.

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Muhammad Zulfikar
http://www.mestarianyhabie.org/
Logo Gerindra 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG SELATAN - Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Tangerang Selatan (Tangsel), Yudi Budi Wibowo, menanggapi kasus komisioner KPU Tangsel yang diadukan karena dugaan merupakan kader partai berlambang kepala Garuda itu.

Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, kasus Ajat itu berlanjut hingga sidang di Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) hingga mencapai putusan.

Pada putusan bernomor 241/DKPP-PKE-VII/2018, Ajat dinyatakan melanggar kode etik dan diberikan sanksi berupa peringatan keras, satu tingkat di bawah sanksi pencopotan.

Namun Ajat disanksi bukan karena terlibat di Gerindra, melainkan karena melanggar Pasal 9 huruf a Peraturan Dewan Kehormatran Penyelenggara Pemilu nomor 2 tahun 2017, karena tidak menyebutkan profesinya sebagai tenaga ahli anggota DPR RI dari Gerindra, Bambang Haryo Soekartono, saat mendaftar seleksi komisioner.

Kisah Petugas Pemadam Fikri Naufal, Bertugas dan Berkarya Lewat Vlog Aksi Damkar di Lapangan

"Di rekaman facebook sidang putusan DKPP sdh jelas kok bos. Satu, Ajat Sudrajat anggota komisioner KPUD Tangsel bukan anggota atau kader Gerindra Tangsel, tidak punya kartu anggota juga. Dua, ada kesamaan nama dgn kader kami," jelas Yudi saat dihubungi menggunakan aplikasi pesan singkat, Selasa (22/1/2019).

Yudi menegaskan Ajat bukan sebagai tenaga ahli fraksi, melainkan tenaga ahli anggota DPR yang profesional.

"Tenaga ahli anggota DPR RI, bukan fraksi. Tenaga ahli kan profesional," jelasnya.

Yudi juga mengatakan pihak Gerindra tidak akan memanjangkan kasus yang sudah menyeret nama partai pimpinan capres nomor urut 2, Prabowo Subianto itu.

Pihaknya mengaku sedang fokus memenangkan pemilu serentak 2019.

"Kalau kami tidak mau ambil pusing, bukan kader kami. Masih banyak urusan pemenangan 2019 yang harus kami lakukan bos," jelasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved