Jalan Rusak di Tangsel Rawan Kecelakaan Hingga Makan Korban, Pemprov Banten Dikritik
Sejumlah ruas jalan di Tangerang Selatan (Tangsel) merupakan tanggung jawab provinsi Banten, seperti Jalan Siliwangi Pamulang dan Jalan Raya Serpong.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG SELATAN - Sejumlah ruas jalan di Tangerang Selatan (Tangsel) merupakan tanggung jawab provinsi Banten, seperti Jalan Siliwangi Pamulang dan Jalan Raya Serpong.
Kedua jala itu menjadi sorotan, menyusul kondisi jalannya yang buruk. Jalan Siliwangi masih belum selesai dibangun dinbeberapa titik.
Paling parah adalah di bagian dekat Pamulang Square dan di depan gedung PLN. Kondisi jalan beda tinggi dan menyempit.
TribunJakarta.com pernah mewartakan keluhan pengemudi ojek online yang mengatakan jalan itu berbahaya dan sering menyaksikan langsung kecelakaan.
Jalan Raya Serpong juga menjadi perbincangan, karena pada Sabtu dini hari lalu, terjadi kecelakaan yang memakan korban jiwa, seorang pelajar, Bella Prandita Putri (19).
Ari Setiawan, saksi peristiwa tersebut, mengatakan, kecelakaan tersebut terjadi karena kondisi jalan yang rusak, tepatnya di depan pom bensin Kademangan, Setu.
Ari juga mengungkapkan, almarhum Bella bukanlah korban pertama dari kondisi jalan berlunang di banyak titik Jalan Raya Serpong itu.
"Sering kejadian pokoknya di sini mah. Kemarin orang Gunung Sindur, ketabrak, kakinya patah, belum lama, semingguan lalu," ujar Ari.
Ia menyebutkan, seringnya kecelakaan terjadi di pagi hari, saat jam sibuk. Pengendara sering abai terhadap pejalan kaki yang hendak menyeberang.
Satuan Lalu Lintas (Lantas) Polres Tangsel, juga menyebut Jalan Raya Serpong sebagai black spot, atau lokasi rawan kecelakaan lain, berdasarkan analisis sepanjang 2018.
"Lokasi black spot ada di Jalan Raya Serpong, Jalan Pahlawan Seribu dan RE Martadinata," ujar Kasat Lantas Polres Tangsel, AKP Lalu Hedwin, Selasa (1/1/2018).
Lembaga swadaya masyarakat (LSM) Tangerang Public Transparency Watch (TRUTH), mengkritisi pemerintah provinsi (Pemprov) Banten mengenai dua ruas jalan rawan kecelakaan itu.
• Warga Pamulang Temukan Seorang Pria Tak Bernyawa Dalam Mobil Saat Lari Pagi
Koordinator Divisi Advokasi dan Investigasi TRUTH, Jupry Nugroho, menyebut kondisi itu sebagai "Jalan Rusak Masyarakat Sengsara".
Jupry memaparkan, pembangunan jalan masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Banten 2017-2022.