Banten Darurat Narkoba, Tangsel dan Tangerang Sasaran Utama Transit Narkotika

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Banten, Brigjen Pol Tantan Sulistyana mengatakan Banten sebagai wilayah darurat narkoba.

TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Banten, Brigjen Pol Tantan Sulistyana, selepas rilis kasus pengedaran ganja cair di kantor BNN Tangerang (Tangsel), Jalan Raya Serpong, Setu, Tangsel, Kamis (31/1/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, SETU - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Banten, Brigjen Pol Tantan Sulistyana mengatakan Banten sebagai wilayah darurat narkoba.

Hal itu ia katakan selepas rilis kasus pengedaran ganja cair di kantor BNN Tangerang (Tangsel), Jalan Raya Serpong, Setu, Tangsel, Kamis (31/1/2019).

"Saya bisa sampaikan bahwa Banten ini memang darurat narkoba," jelas Tantan.

Ia menyatakan wilayahnya darurat narkoba karena Banten merupakan tempat peredaran, transit, pelintasan dan produksi sekaligus.

"Jadi begini, saya bicara wilayah Banten ya. Kita itu sudah lengkap dari mulai edar, pelintasan, tempat transit, maupun tempat produksi. Sudah pernah semuanya itu," paparnya.

Tantan menyebut kota Tangsel dan Tangerang sebagai sasaran utama barang haram itu transit di wilayah Banten.

"Tadi ada empat itu tadi. Kalau sasaran, misalnya tempat transit, tempat produksi, kota Tangerang dengan Tangerang Selatan," jelasnya.

Sebagai gambaran, Tantan menyebut selama tahun 2018, BNN Provinsi menangani 16 kasus terkait dengan produksi dan peredaran besar.

Tantan menyebutkan dua kasus besar yang terjadi di Tangerang dan Tangsel, peredaran sabu tujuh kilogram hingga ganja seberat 335 kilogram.

"Terakhir kan yang besar, sabu tujuh kilogram di kota Tangerang, termasuk 65 ribu butir ekstasi. Sedangkan yang terakhir kemarin, tempat transit juga di Tangerang Selatan, sebanyak 335 kilogram ganja. Itu ditransitkan dari Aceh ke kita, yang mana informasinya akan disebar ke wilayah di luar Banten, Jawa Barat dan DKI Jakarta," paparnya.

Tantan pun mengajak peran aktif masyarakat dalam memantau kondisi sekitar.

Kisah Pablo Escobar, Gembong Narkoba Kolombia Penyayang Keluarga: Bakar Uang demi Hangatkan Manuela

Sederet Fakta Pengedar Narkoba Perkosa dan Bakar Pacar: Dipicu Utang Sabu dan Dihantui Arwah Korban

Ia mengimbau agar warga segera melapor jika melihat sesuatu yang mencurigakan.

"Kembali lagi kita, ini harus ada peran, tidak hanya dari petugas yang berkecimpung dalam penanganan narkoba saja, ada Bea Cukai, ada Kepolisian ada kita dan lain sebagainya ya. Juga oeran serta masyarakat sangat dibutuhkan. Ikut membantu monitoring," imbaunya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved