Belum Temukan Calon Ideal, Gerindra Beberkan Kekurangan Kandidat Wagub DKI
Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Syarif belum menemukan calon yang ideal pengisi kursi wakil gubernur DKI Jakarta menggantikan Sandiaga Uno.
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
lihat foto
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Syarif belum menemukan calon yang ideal pengisi kursi wakil gubernur DKI Jakarta menggantikan Sandiaga Uno.
Syarif merupakan tim panelis wagub DKI Jakarta.
Menurut Syarif, ketiga kandidat dari PKS yang sudah mengikuti fit and proper test, yakni Abdurrahman Suhaimi, Ahmad Syaikhu, dan Agung Yulianto belum bisa disandingkan dengan Sandiaga Uno.
"Kami nunggu itu, nanti malam. Yang saya bisa katakan selama tiga kali melakukan wawancara dan FGD saya belum menemukan calon yang ideal. Yang bisa menggantikan, sekurang kurangnya mendekati Sandiaga Uno," kata Syarif saat dikonfirmasi, Jumat (8/2/2019).
Syarif mengungkapkan kekurangan dari masing-masing kandidat.
Salah satunya adalah dalam membangun relasi dengan DPRD.
Meski salah satu kandidat merupakan anggota dewan, kata Syarif, kemampuan dalam menjalin pola hubungan tersebut dinilai masih kurang.
Padahal hal ini menjadi salah satu point penting bagi seorang pendamping Gubernur DKI Jakarta.
"(Kekurangannya) Pada kemampuan pola relasi dengan DPRD. Saya pernah bilang, tiga-tiganya lolos, bisa bisa tiga-tiganya diloloskan dengan pertimbangan tertentu ya. Bisa jadi diulang lagi. Di beberapa media, saya bilang bisa aja diulang lagi. Kita sabar dulu," kata Syarif.
Syarif, masih menunggu hasil pertemuan malam ini.
Sebab hasil fit and proper test wagub DKI Jakarta sekaligus fgd yang dilakuka. beberapa waktu lalu diketahui akan dipaparkan pada pertemuan bersama dengan tim panelis, tiga kandidat wagub DKI Jakarta dan sejumlah tokoh penting di Ibu kota malam ini.
• Fit And Proper Test Calon Wagub DKI Dinilai Hanya Gimik Politik
• Hasil FDG Calon Wagub DKI Bakal Dipaparkan Besok
Dari hasil seleksi yang telah dilaksanakan, akan diusulkan dua nama yang rencananya bakal direkomendasikan pada tanggal 10 Februari 2019 mendatang.
"Yang paling penting prinsipnya tanggal 10 harus sudah selesai. Hasilnya apapun serahkan ke partai. Kan bentuknya rekomendasi. Ke partai dulu lalu partai punya pertimbangan apa dikerucutkan jadi dua atau kemungkinan saya berpendapat bisa jadi satu," ungkap Syarif.
