Gembong Narkoba Kejam dari Meksiko El Chapo Kini Digantikan El Mencho, Simak Kisahnya
El Mencho menggantikan El Chapo. Keduanya gerak di bidang yang sama, yakni kartel narkoba dari Meksiko.
TRIBUNJAKARTA.COM - Pepatah mati satu tumbuh seribu nampaknya cocok dengan kondisi kartel narkoba Meksiko.
Di saat gembong kartel Sinaloa Joaquin " El Chapo" Sanchez kini berpotensi menjalani hukuman seumur hidup di Amerika Serikat, penggantinya di Meksiko sudah muncul.
Badan pemberantasan narkoba AS (DEA) kini dikabarkan sedang memburu sang penerus " El Chapo" yang konon jauh lebih kejam dari pendahulunya.
Pria ini dulunya adalah mantan petani alpukat dan penggemar sabung ayam. Satu lagi, pria ini adalah bekas polisi.
Dia adalah Nemesio Oseguera-Cervantes alias El Mencho.
Dia dikenal tak punya rasa takut sehingga dia berani menculik putra pesaingnya sendiri.
Setelah mendirikan kartel New Generation di negara bagian Jalisco, 10 tahun lalu, dia mulai dikenal karena kekejamannya.
Salah satu "hasil karyanya" adalah membuang 35 jenazah yang tewas disiksa di jalanan kota pelabuhan Veracruz di jam sibuk.
Dua tahun kemudian, anak buah El Mencho memperkosa, membunuh, dan membakar anak perempuan berusia 10 tahun yang disangka sebagai putri rival bisnis sang bos.
Pada 2015, para pembunuh suruhan El Mencho mengeksekusi seorang pria dan putranya dengan meledakkan dinamit yang ditempelkan di tubuh mereka.
Rekan kerja El Chapo, Ismael "El Mayo" Zambada pernah digelari pengedar narkoba terbesar di dunia.
Namun, kini El Mencho (52) menjadi orang paling diburu DEA dengan harga kepala mencapai 10 juta dollar AS atau sekitar Rp 141 miliar.

Berbagai produk narkoba yang dihasilkan kartel pimpian El Mencho tak hanya membanjiri AS tetapi juga Eropa, Asia, Australia, hingga ke Afrika.
"Dia adalah musuh masyarakat nomor satu," kata Paul Cranie, kepada DEA di Meksiko saat penangkapan El Chapo pada 2016. "Dia juga memiliki tentara pribadi dan ribuan preman," tambah Craine.
El Chapo (61), memimpin kartel Sinaloa yang ditakuti hingga penangkapannya pada 2016.