Soal Twitt Bos Bukalapak, Gerindra Minta Pendukung Jokowi Tak Perlu Panik Tanggapi Kritikan

Ketua DPP Gerindra Nizar Zahro meminta pendukung Jokowi tidak perlu panik menanggapi kritikan terkait twitter CEO Bukalapak Achmad Zaky.

Tribunnews.com/Seno Tri Sulistiyono
Bos Bukalapak Achmad Zaky bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (16/2/2019). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Ketua DPP Gerindra Nizar Zahro meminta pendukung Jokowi tidak perlu panik menanggapi kritikan.

Hal itu dikatakan Nizar menanggapi polemik pernyataan CEO Bukalapak Achmad Zaky.

"Negara demokrasi membuka pintu sebesar-besarnyanya bagi rakyat untuk menyampaikan kritik kepada presidennya," kata Nizar melalui pesan singkat, Senin (18/2/2019)

Menurut Nizar, kepanikan pendukung Jokowi yang menyerang Achmad Zaky dengan gerakan #UninstallBukalapak akhirnya dibalas dengan serangan balik yang dahsyat.

"Tidak butuh waktu yang lama, gerakan #UninstallJokowi dan #ShutdownJokowi dalam tempo sekejap sudah bertengger di posisi terpuncak trending topik dunia," kata Anggota Komisi X DPR itu.

Nizar melihat pendukung Jokowi bergerak menyerang tanpa strategi dan tidak berkoordinasi. Kali ini, katanya, pendukung Jokowi salah total.

"Kritik yg dicuit oleh Achmad Zaky adalah kritik konstruktif berdasarkan data dan fakta. Achmad Zaky adalah pelaku industri 4.0 sehingga sangat menguasai data-data yg terkait. Maka ketika kritik Achmad Zaky mendapatkan serangan dari kubu Jokowi, mayoritas publik lebih memilih membela Achmad Zaky," ujar Nizar.

Beruntung, lanjut Nizar, Jokowi buru-buru memanggil Achmad Zaky ke Istana sehingga ketegangan yang mulai memuncak dapat diredam.

"Perilaku pendukung Jokowi yang gelap mata dan selalu nyinyir terhadap kritik, bisa mempercepat kejatuhan Jokowi. Kubu sebelah terlalu sering membuat blunder. Membuat kesalahan yang diulang-ulang," katanya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada masyarakat untuk menghentikan gerakan uninstall marketplace Bukalapak.

Hal tersebut disampaikan Jokowi setelah dirinya bertemu dengan CEO Bukalapak Achmad Zaky di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (16/2/2019).

Jokowi meminta masyarakat untuk bersikap bijak dan matang dalam bersikap melihat peristiwa apapun, termasuk twit Zaky yang menyelipkan kata presiden baru dalam mengkritik rendahnya anggaran R&D di Indonesian.

"Sebab itu, saya ajak hari ini untuk hentikan, untuk setop uninstall Bukalapak," ujar Jokowi yang didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki.

Menurut Jokowi, pemerintah dan masyarakat harus mendorong anak-anak muda yang memiliki inovasi dan kreativitas, seperti halnya Zaky yang mendirikan Bukalapak sebagai tempat untuk UMKM menjual produknya secara online.

"Kita juga ingin mendorong UMKM dari offline supaya masuk online sistem marketplace, online sistem. Sehingga kita harus juga mendorong unicorn Indonesia agar memiliki ruang untuk berkompetisi dengan negara-negara lain," paparnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved