Soal Twitt Bos Bukalapak, Gerindra Minta Pendukung Jokowi Tak Perlu Panik Tanggapi Kritikan

Ketua DPP Gerindra Nizar Zahro meminta pendukung Jokowi tidak perlu panik menanggapi kritikan terkait twitter CEO Bukalapak Achmad Zaky.

Tribunnews.com/Seno Tri Sulistiyono
Bos Bukalapak Achmad Zaky bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (16/2/2019). 

Sementara, CEO Bukalapak, Achmad Zaky meminta maaf secara langsung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Sabtu (16/2/2019).

Achmad Zaky meminta maaf atas cuitannya soal presiden baru dalam mengkritik anggaran R&D yang kecil dibandingkan negara lainnya.

Zaky yang mengenakan batik coklat muda lengan panjang menyampaikan terimakasih kepada Presiden Jokowi karena telah meluangkan waktu untuk mendengarkan penjelasan soal twit tersebut.

"Secara pribadi saya sampaikan maaf kepada bapak dan luruskan juga yang kemarin," ujar Zaky di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Sabtu (16/2/2019).

Pertemuan yang berlangsung sekitar setengah jam, dari pukul 10.30 hingga pukul 11.00 WIB berlangsung secara tertutup di Istana Merdeka, dimana Zaky datang seorang diri.

Jokowi ditemani Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki.

Menurut Zaky, pertemuan pada hari ini atas undangan dari Presiden Jokowi dan untuk mengklarifikasi twitnya yang menjadi kontroversi di dunia maya.

"Presiden yang ngundang, saya sudah klarifikasi, waktu nge-twit, saya sudah twit sebelumnya. Cuman di Twitter, kalau sudah viral susah dikendalikan," papar Zaky.

Beberapa hari kebelakang, Zaky menjadi pembicaraan di dunia maya sejak Kamis (14/2/2019), bahkan muncul tagar Uninstall Bukalapak.

Tagar UninstallBukaLapak ramai diperbincangkan di linimasa Twitter pasca CEO Bukalapak, Achmad Zaky mem-posting cuitan yang menyinggung soal "presiden baru".

Sebut Achmad Zaky Salah, Gibran: Saya Cuma Bilang Bukalapak Udah Ngasih Makan ke Banyak Orang

Tanggapi Warganet yang Menguninstall Bukalapak, Gibran Rakabuming: Achmad Zaky Memang Salah

Zaky mengkritik anggaran untuk riset dan pengembangan atau research and development (R&D) yang dinilainya masih kecil. Pria asal Solo itu juga memaparkan data pada tahun 2016 yang menunjukkan anggaran R&D Indonesia tertinggal dari negara lainnya.

"Di akhir tweet Zaki menyebutkan soal presiden baru. "Mudah-mudahan presiden baru bisa naikin," tulis Zaky dalam cuitan yang sudah dihapus itu.

Ia juga menyebut industri 4.0 itu omong kosong. "Omong kosong industri 4.0 kalau budget R&D negara kita kaya gini (merujuk hanya US$ 2 miliar)," tulisnya.

Zacky sendiri sudah meminta maaf atas pernyataan tersebut. Dia mengaku ingin menggarisbawahi pentingnya membangun Indonesia melalui penelitian dan pengembangan ilmiah.

Sedangkan, Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Maruf Amin menilai pertemuan antara Jokowi dengan CEO Bukalapak Achmad Zaky, Sabtu (16/2/2019) kemarin, di Istana Merdeka untuk menyelesaikan masalah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved