Marak Aksi Kekerasan Siswa Terhadap Guru, Menteri Pendidikan: Kewibawaan Guru Harus Dijaga
Muhadjir mengatakan, dia sangat menyayangkan aksi kekerasan yang terjadi di dunia pendidikan. Apalagi kekerasan tersebut dilakukan oleh seorang siswa.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BANTAR GEBANG - Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy menanggapi fenomena maraknya aksi kekerasan yang dilakukan siswa terhadap guru.
Muhadjir mengatakan, dia sangat menyayangkan aksi kekerasan yang terjadi di dunia pendidikan. Apalagi kekerasan tersebut dilakukan oleh seorang siswa.
"Kan kita punya siswa 45 juta di seluruh Indonesia, itu memang sangat kita sayangkan anak-anak melakukan kenakalan," kata Muhadjir saat dijumpai di Bekasi, Senin, (25/2/2019).
Kenakalan yang dilakukan anak atau siswa sejatinya bukan sesuatu yang tidak wajar. Namun ketikan kenakalan tersebut sudah menyangkut masalah kekerasan terhadap guru yang notabene adalah orang tua tetu sangat tidak bisa dibiarkan.
"Kenakalan remaja dalam ilmu jiwa disebut chuvainiti chialungsi. Kenakalan remaja tapi kalau sudah berani nantang ke guru itu sudah kelas berat itu, harus ada tindakan tapi jangan sampai merampas masa depan dia," ungkap Muhadjir.
Dia meminta kepada seluruh sekolah agar menindak tegas siswa yang berani melakukan kekerasan terhadap guru. Menurut dia kewibawaan guru sebagai insan pendidik harus tetap dijaga.
"Saya minta juga harus tegas, tidak boleh ringkih di depan mereka. Bagaimanapun kewibawaan guru harus dijaga," tegas dia.
Sebelumnya, kasus perlakuan kekerasan menimpa seorang guru. Aksi itu sempat terekam kamera dan viral di media sosial.
Dalam video tersebut seorang siswa nampak berusaha melawan gurunya sendiri dengan cara memegang kerah baju sang guru dengan gelagat seolah akan memukul.
Usut punya usut, peristiwa itu terjadi di kelas IX SMP PGRI Wringinanom, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik. Kejadian yang videonya viral pada Sabtu (9/2/2019) malam itu, sebenarnya terjadi pada hari Sabtu (2/2/2019) sekitar pukul 08.00 WIB.
• Tarif MRT Jakarta Digratiskan Pada Maret 2019
Seorang siswa laki-laki bernama AA (15) mengenakan seragam pramuka, dan topi yang bukan milik sekolah di dalam kelas mengamuk ketika ditegur gurunya agar tidak merokok di dalam kelas.
Di dalam video itu, AA sempat beberapa kali melawan dengan menarik kerah baju gurunya. Tak hanya itu, dia juga sempat memegang kepala sang guru bernama Nur Khalim (30).
Adapun kejadian itu dipicu lantaran sang guru berusaha menegur siswa tersebut akibat merokok di dalam kelas. Teguaran itu justru dilawan oleh siswa hingga terjadi kasi penganiayaan.
Muhadjir megaku sangat respek dengan sikap sang guru yang tetap tenang dan tidak terpancing emosi atau berbalik melawan dengan kekerasan.
"Saya sangat respek dengan guru yang bisa menangani siswa yang nakal itu dengan cara yang bijak," tandasnya.