Sopir Batu Menderita Dipaksa Ngaku Perkosa Bidan Desa, Kapolda Sumsel Singgung Oknum Polisi
Teka-teki sekelompok pria bermobil yang menganiaya Harismail (25) agar mengakui telah memperkosa bidan YL mengarah ke oknum polisi.
Penulis: Yogi Gustaman | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNJAKARTA.COM, PALEMBANG - Teka-teki sekelompok pria bermobil yang menganiaya Harismail (25) agar mengakui telah memperkosa bidan YL mengarah ke oknum polisi.
Harismail sehari-hari sebagai sopir mobil batu split.
Dugaan pelaku penganiaya Harismail selama satu jam adalah oknum polisi disampaikan Kapolda Sumatera Selatan Irjen Zulkarnain Adinegara.
Ia sangat menyesalkan tindakan oknum polisi terhadap Harismail yang tidak tahu apa-apa dalam kasus pemerkosaan bidan YL namun jadi korban.
Kapolda berjanji akan menseriusi penyelidikan kasus ini guna mencari tahu siapa orang yang menangkap dan menganiaya Harismail.
Setelah menganiaya para pelaku membuang Harismail dalam kondisi mata tertutup lakban di kawasan Kecamatan Rambutan, Banyuasin.
"Masalah itu saya juga ikut prihatin, ada orang ditemukan Direktorat Reserse Kriminal Umum. Saya sudah menangani kasus ini, korban diketahui ditemukan dengan mata dilakban," ungkap Kapolda di Rumah Sakit Bhayangkara.
Lanjut Kapolda, korban dipaksa mengakui jika dirinya menjadi pemerkosa bidan YL.
Bahkan, korban sempat beberapa kali membantah jika dirinya terlibat kasus ini.
"Dirinya diambil oleh sekelompok orang, dipaksa mengakui dia memperkosa," kata Kapolda.
"Saya berpendapat ini dilakukan oknum polisi, enggak mungkin preman. Preman nangkap orang bilang, 'he kamu memperkosa dia,' tapi mungkin sama preman tadi suruhan," ucap dia.
Sayangnya, Harismail tidak bisa menjelaskan orang-orang tersebut dari satuan mana.
Korban, meski tidak mengetahui dari satuan mana yang menculik dirinya tapi sempat mengatakan jika yang menculiknya dari Polda.
"Sempat dia mengatakan dari Polda. Tetap akan saya sidik. Pak polisi tidak boleh membuktikan dengan cara-cara begitu.
"Kenapa itu tidak boleh, karena setiap kasus harus mengunakan Labfor. Karena itu bukti tidak terbantahkan," jelasnya.
