Bocah 3 Tahun yang Tewas Dibunuh Ditemukan Warga dalam Kondisi Tertutup Kain Basah
Saat pertama ditemukan warga pada Kamis (28/2/2019), Lita mengatakan jasad SH yang tergeletak di atas kasur ditutupi kain basah dari bagian leher.
Penulis: Bima Putra | Editor: Erlina Fury Santika
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, CAKUNG - Warga RT 02/RW 09 Kelurahan Cakung Barat, Cakung mendapati tubuh SH (3) yang tewas akibat lima luka tusuk, yakni 4 di dahi dan satu di dada kiri ditutupi kain basah.
Hal ini disampaikan Lita (27), satu warga RT 02 sekaligus saksi dalam kasus pembunuhan dengan terduga pelaku Lisa (23) yang merupakan ibu kandung balita malang itu.
Saat pertama ditemukan warga pada Kamis (28/2/2019) sekira pukul 19.30 WIB, Lita mengatakan jasad SH yang tergeletak di atas kasur ditutupi kain basah dari bagian leher hingga ke bawah tubuh.
"Badan anaknya itu ditutupin kain basah, saya enggak ingat warna kainnya atau itu kain apa. Yang jelas kainnya basah, tapi enggak ada bercak darahnya. Lantainya juga basah seperti habis dipel," kata Lita di Cakung, Jakarta Timur, Jumat (1/3/2019).
Lantaran tertutup kain, Lita dan warga lain tak melihat adanya luka tusuk di dada, namun dia melihat ada sejumlah luka goresan di bagian dahi jasad balita malang itu.
Namun Lita memastikan tak terdapat darah di bagian dahi, menurutnya luka tersebut layaknya luka gores cukup panjang yang sudah lama mengering.
"Memang di dahinya terlihat ada luka, luka seperti goresan panjang. Mungkin itu kali yang bekas luka tusuk, tapi yang pasti enggak ada darah di dahinya. Seperti luka yang sudah lama kering," ujarnya.
• Balita Tewas Ditusuk, Warga Tak Lihat Darah dan Cium Bau Amis
• Gagal Menyalip, Pemotor Tewas Terlindas Truk di Cilincing
Nia (27), warga RT 02 lain yang masuk ke kontrakan seluas 3X3 meter dan melihat jasad SH menuturkan bibir SH sudah membiru saat hendak digendong.
Dia hendak menggendong karena mengira SH sedang terlelap saat warga masuk ke kontrakan yang disewa dengan harga sekitar Rp 300 ribu per bulan.
"Saya sempat mau gendong anaknya, tapi pas lihat bibirnya sudah biru pucat saya enggak jadi. Saya takut, padahal saya kira anaknya tidur. Ibunya sih ada di kamar mandi, lagi diam nyender gitu," tutur Nia.
Mendapati adanya kejanggalan, warga lantas memberitahukan hal itu ke nenek SH segera datang dan membawa cucunya ke satu klinik dekat kontrakan.
Namun oleh dokter klinik, nenek SH diminta membawa jasad cucunya ke RS Firdaus Sukapura Jakarta Utara sebelum akhirnya dipindah ke RS Polri Kramat Jati untuk divisum dan autopsi.
"Warga kasih tahu ke neneknya, pas neneknya datang dia kaget dan teriak. Habis itu langsung dibawa ke klinik, tapi sama dokter klinik disuruh ke RS Firdaus. Pas dibawa, Lisa masih nyender di kamar mandi," lanjut Nia.