KRL Anjlok di Bogor
KRL Anjlok di Bogor: Tanah Bergetar, Masinis Tak Sadar Diri hingga Warga yang Sibuk Selfie di Lokasi
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, hingga saat ini proses evakuasi masih terus dikebut PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Penulis: Erlina Fury Santika | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM, TANAH SAREAL - Kereta commuter line anjlok setelah tertimpa tiang listrik di kawasan Kebon Pedes, Tanah Sareal, Bogor, Minggu (10/3/2019) sekira pukul 10.00 WIB.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, hingga saat ini proses evakuasi masih terus dikebut PT Kereta Api Indonesia (KAI). Sebab, masih ada tiga gerbong yang harus diangkut.
Dirut PT KAI Edi Sukmoro menuturkan, pihaknya menargetkan proses evakuasi bisa selesai malam ini, sehingga pada Senin (11/3/2019) subuh, kereta jurusan Jakarta-Bogor dan sebaliknya bisa segera kembali beroperasi normal.
Ketiga gerbong tersebut, lanjut Edi, akan dikembalikan ke jalurnya dan dibawa menuju Dipo yang ada di Depok.
Edi menjelaskan, kemungkinan terbesar, pengoperasian pasca-anjloknya kereta tersebut akan diberlakukan satu jalur. Hal ini dikarenakan LIstrik Aliran Atas (LAA) yang rusak dan jalur sebelah kiri sudah tidak bisa digunakan.
Ia menambahkan, pengaktifan LAA tersebut menjadi langkah prioritas selanjutnya yang akan ditangani.
"Step selanjutnya adalah mengaktifkan kembali LAA nya, mudah-mudahan bisa secepatnya diselesaikan secepat mungkin itu bisa selesai malam ini sehingga besok pagi KRL itu bisa membantu saudara kita yang beraktivitas di Jakarta dan Bogor," katanya.
Untuk memahami peristiwa kecelakaan tersebut, berikut TribunJakarta.com rangkum sederet faktanya.
1. Hantaman keras, tanah bergetar
Seorang warga, Roni (47) mengaku kepada TribunJakarta.com menyaksikan kecelakaan tersebut.
"Sekira jam 10.00 WIB kayaknya, pas banget saya lagi babatin rumput di depan rumah," ujar Roni yang kediamannya berada persis di pinggir perlintasan, Minggu (10/3/2019).
Lanjut Roni, ketika tengah asik memotong rumput tiba-tibs melintas satu rangkaian gerbong KRL yang tak berselang lama terdengar bunyi hantaman keras.

"Keras banget bunyinya, kayak suara tabrakan ya hantaman gitu, saya saja langsung kaget panik merinding kalau ingat lagi," turur Roni.
Roni juga menuturkan, suara hantaman keras tersebut pun disertai getaran yang sangat dirasakan olehnya.
"Itu suara hantaman keras sama berasa banget getarnya, sudah kaya gempa bang. Getarnya kerasa kencang banget makanya saya langsung merinding," papar Roni menceritakan kesaksiannya.