KRL Anjlok di Bogor
KRL Anjlok di Bogor: Tanah Bergetar, Masinis Tak Sadar Diri hingga Warga yang Sibuk Selfie di Lokasi
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, hingga saat ini proses evakuasi masih terus dikebut PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Penulis: Erlina Fury Santika | Editor: Wahyu Aji
Di tengah ramainya proses evakuasi tersebut, warga justru berbondong-bondong menghampiri lokasi kejadian.
Keramaian tersebut terpantau pada sekira pukul 18.00 WIB.
Ketika kereta yang mengangkut crane tiba di lokasi, warga pun langsung mengeluarkan ponsel untuk mengabadikan gambar tersebut melalui kamera ponselnya.

"Jangan dorong-dorong, janga melewati garis polisi," ujar salah seorang petugas di lokasi, Minggu (10/3/2019).
Tak hanya mengabadikan momen ketika kereta pengangkut crane tiba, sejumlah warga pun terlihat sibuk berselfie di lokasi.
Bahkan, terlihat ada seorang pria yang tengah asik video call dengan seorang wanita melakui ponselnya, dilokasi anjloknya kereta tersebut.

Hingga pukul 18.30 WIB, warga pun masih terus berdatangan dan memadati lokasi kejadian, untuk menyaksikan proses evakuasi tiga gerbong KRL yang abjlok keluar jalur.
"Penasaran aja mau liat gimana diangkatnya itu keretanya," ujar seorang wanita yang tengah asik mengabadikan momen evakuasi tersebut.
6. Langkah preventif KAI
Dirut PT KAI Edi Sukmoro mengatakan, untuk mengantisipasi bila besok layanan KRL belum berfungsi normal, Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan menyiapkan sejumlah armada bus sebagai pengganti transportasi warga.
Namun Edi berharap hal tersebut tak terealisasi karena PT KAI berupaya mengebut evakuasi dan penanganan dampak anjloknya KRL1722 rute Jatinega-Bogor.

"Pokoknya malam ini akan dikebut, begadang terus, sampai ini kembali. In case kalau terjadi sesuatu, kalau besok belum bisa beroperasi, Dirjen akan mengerahkan bus-bus," katanya di RS Salak Bogor, Minggu (10/3/2019).
Berbagai upaya dikerahkan. Bahkan KAI juga mengirim dua alat berat crane yang berasal dari Cirebon dan Bandung guna membantu proses evakuasi.
Edi juga menjelaskan, pihaknya terus berusaha mengaktifkan LAA yang saat ini masih padam.
Sebab jika belum menyala, khawatirnya KRL belum bisa beroperasi secara optimal, atau daruratnya hanya menggunakan satu jalur secara bergantian, pada Senin besok. (TribunJakarta.com Dwi Putra Kesuma/Bima Putra/EFS)