Gunungan Busa di Setu Parigi, Warga Ungkap Sudah Berlangsung Lama

Pria yang menggerakkan Yayasan Setu Parigi Lesțari itu, mengatakan sejak dia aktif menjaga setu dua tahun lalu, busa tersebut sudah ada

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir
Busa di Setu Parigi, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Minggu (17/3/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNKAKARTA.COM, PONDOK AREN - Air aliran Setu Parigi, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel) menimbulkan busa yang menggunung.

Air yang mengalir ke Kali Angke itu berbusa tepat di bagian pintu air yang seperti air terjun karena dari posisi tinggi ke rendah.

Busa yang menggunung itu tertahan tanggul air hingga tak ikut terbawa arus. Jika diperkirakan luas diameter busa sekira setengah lapangan bulu tangkis.

Suhanda Johan atau yang karib disapa Kimpo, warga Parigi, mengungkapakan, busa tersebut sudah ada sejak lama.

Pria yang menggerakkan Yayasan Setu Parigi Lesțari itu, mengatakan sejak dia aktif menjaga setu dua tahun lalu, busa tersebut sudah ada.

"Kalau seingat saya sih sudah lama. Sudah, saya aktif di sini saja, dua tahun sudah lebih dari dua tahun keluar busa," ujar Kimpo di Setu Parigi.

Bahkan Kimpo mengatakan, busa yang kira-kira setinggi 1,5 sampai 2 meter itu bisa lebih tinggi lagi ketika musim hujan.

"Ini airnya lagi kecil saja. Kalau lagi besar, wah sampai ke atas-atas. Pernah ada bocah yang kecebur lantaran susah nyarinya lantaran ketutup busa," ujarnya.

Kimpo mengatakan, pihak pemerintah sudah pernah melakukan pengecekan, tetapi ia tidak tahu soal penanganannya.

KPK Tangkap Romahurmuziy, Menag Bantah Ada Jual Beli Jabatan Hingga Bukan Kasus Jebakan

Danilla Riyadi Hibur Pengunjung Acara Milenial Anti Hoax

Sandiaga Uno Bocorkan Poin-poin Penting yang Akan Disampaikan di Debat Cawapres

Yang ia ketahui, busa tersebut masuh saja terus ada.

"Pengecekan dari pemerintah sih udah, tapi ya belum tahu penanganannya sekarang ini," ujarnya.

Pria satu anak itu memperkirakan busa muncul lantaran limbah tumah tangga yang ikut mengalir ke aliran setu.

Selain itu juga limbah pencucian mobil di pool taksi yang banyak mengalir ke setu.

"Mungkin juga alirannya yang rumah tangga ini sudah banyak limbah kali ya. Terus juga di situ kan ada pool taksi yang buang deterjen pencucian mobil terlalu banyak, limbah deterjen," paparnya.

"Malah makin banyak lagi bukannya berkurang," tutupnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved