Pemilu 2019
Pelipat Surat Suara Merasa Dijebak Cuma Dibayar Rp 84 Per Lembar
"Dikasih tahu ya pas sudah di dalam, buka kardus," ujar Nining sambil melipat surat suara kardus keempatnya, Senin (18/3/2019).
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Erlina Fury Santika
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, PONDOK AREN - Nining (19) dengan harapan besarnya bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah yang banyak ketika mendaftar ke KPU Tangerang Selatan (Tangsel) untuk menjadi pelipat surat suara.
Warga Pondok Aren yang tinggalnya tidak jauh dari gudang logistik pemilu di Gedung Serba Guna kecamatan Pondok Aren itu membawa fotokopi KTP dan pas foto untuk mendaftar.
Nining akhirnya mendapat kartu nama pelipat surat suara yang dikalungkan.
Ia pun resmi masuk kerja pada Rabu (13/3/2019) lalu. Nining berkumpul bersama ratusan pekerja pelipat lainnya.
Nining dipandu oleh Komisioner KPU untuk proses pelipatannya yang sesuai standar.
Saat kardus surat suara sudah ada di hadapannya, Nining baru mengetahui upah yang mereka dapat, yaitu Rp 84 per lembar.
Hari ini, sudah hari kelima Nining melipat surat suara, karena Minggu libur.
![Nining petugas lipat suara di Gudang Logistik KPU Tangsel, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Senin (18/3/2019). ]](http://cdn2.tstatic.net/jakarta/foto/bank/images/nining-petugas-lipat-suara-di-gudang-logistik-kpu-tangsel-pondok-aren.jpg)
• 1.324 Surat Suara Ditemukan Rusak Dalam Waktu 1 Minggu di Depok
• Pria Asal Bulgaria Bobol ATM di Bali, Diwarnai Aksi Kejar-kejaran Sampai Menabrak Pengendara
"Dikasih tahu ya pas sudah di dalam, buka kardus," ujar Nining sambil melipat surat suara kardus keempatnya, Senin (18/3/2019).
Karena baru dikasih tau upahnya saat mulai bekerja, Nining merasa seperti dijebak.
Ekspektasinya mendapat bayaran seperti melipat suara sebelumnya kandas.
Nining memaparkan, ketika sebelumnya ia juga pernah melipat suara untuk Pilgub Banten dan diupah Rp 125 ribu per kardus.
Dalam satu kardus tersebut berisi 1.000 lembar surat suara, yang berarti per lembarnya Rp 125.
"Kirain enggak beda jauh, eh ternyata bedanya jauh bener," jelasnya.
Namun, meski merasa seperti dijebak, Nining tetap melakoninya karena rumahnya dekat dan sedang tidak bekerja.
"Kan dekat, sudah gitu enggak ngapa-ngapain," ujarnya.