Bank Sampah Induk Gesit Mampu Raup Omzet Rp 80 Juta Dalam Sebulan
Itu merupakan hasil dari pengumpulan berbagai jenis sampah. Mulai dari kertas, plastik, besi, logam, beling, dan sampah lainnya.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, SETIABUDI - Bank Sampah Induk Gesit (BSIG) di Menteng Pulo Raya, Jakarta Selatan, meraup omzet lebih dari Rp 80 juta per bulan Februari 2019.
Nominal pastinya adalah sebesar Rp 82.803.384.
Jumlahnya meningkat dari omzet bulan sebelumnya yang sebesar Rp 49.686.591.
Itu merupakan hasil dari pengumpulan berbagai jenis sampah. Mulai dari kertas, plastik, besi, logam, beling, dan sampah lainnya.
Keuntungan yang didapat BSIG terbilang besar. Tapi juga wajar, karena BSIG telah memiliki 355 nasabah yang terdiri dari warga, sekolah, dan instansi.
Meski mendapat omzet besar, Ketua BSIG Ellen De Wilde menegaskan jika profit bukanlah yang utama.
• Para Pedagang Pasar Gembrong Keluhkan Semakin Minimnya Pembeli
• Harga Boneka yang Dijual di Pasar Gembrong Mulai dari Rp 15 Ribu Hingga Rp 250 Ribu
"Kami tidak lihat profitnya, tapi pemberdayaan," kata Ellen kepada TribunJakarta.com, Kamis (21/3/2019)
"Berapa sih yang kita bisa reduksi sampah setiap hari. Paling tidak kita membantu lingkungan, mewujudkan cita-cita DKI di 2025, langit biru Jakarta bersih. Profit bukan prioritas kita."
Ellen menjelaskan, setiap bulannya BSIG bisa menampung sekitar 50-60 ton sampah.