DPRD Usulkan MRT Jakarta Gratis Untuk Warga DKI Sampai Akhir Tahun 2019

Politisi partai PKS ini, menekankan bahwa usulan menggratiskan tarif tiket MRT Jakarta itu hanya diberikan untuk warga DKI Jakarta saja

Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Pebby Ade Liana
Suasana di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (30/10/2018). 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Ketua Komis B DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi menyebutkan, bahwa pihaknya telah merekomendasikan kepada DPRD DKI Jakarta agar tarif Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta digratiskan.

Kebijakan tersebut, kata Suhaimi diusulkan hanya untuk sampai akhir tahun 2019 saja.

Sedangkan untuk tahun 2020 nantinya direkomendasikan agar dikenakan biaya sebesar Rp 10 ribu untuk biaya MRT sekali perjalanan.

"Gratis sampai akhir tahun. Pada prinsipnya kita setuju dengan perhitungan Pemprov, Pemprov hitungan dengan bersubsidi itu Rp 10 ribu sampai Rp 6 ribu. Tapi rekomendasi kita itu diberlakukan untuk nanti di tahun 2020," kata Suhaimi saat dikonfirmasi, Kamis (21/3/2019).

Politisi partai PKS ini, menekankan bahwa usulan menggratiskan tarif tiket MRT Jakarta itu hanya diberikan untuk warga DKI Jakarta saja.

Sementara untuk penumpang yang tidak memiliki KTP DKI Jakarta, tak mendapat subsidi.

Menurut Suhaimi, warga DKI Jakarta harus membiasakan diri untuk menaiki transportasi massal.

Untuk itu diperlukan peran pemerintah untuk mengalihkan kebiasaan masyarakat yang terbiasa menggunakan kendaraan pribadi menjadi pengguna transportasi umum.

Ia pun menekankan bahwa sudah menjadi tugas pemerintah dengan menyediakan layanan transportasi yang nyaman bagi warganya.

Jalani Sidang Perdana Steve Emmanuel Didakwa Pasal Berlapis

Kembalikan Handphone Curiannya, Maling Ini Mengaku Khilaf Dan Tinggalkan Surat Penyesalan

Komarudin Hidayat Minta Sistem Penunjukan Rektor Ditinjau Ulang

"Kita komisi B merekomendasikan sampai akhir tahun ini, sampai Desember nanti untuk warga DKI gratis. Kalau nantinya kurang sesuai kebutuhannya, ya diajukan saja di perubahan. Jadi kita berharap itu masyarakat menikmati dulu. Biar terbiasa dengan transportasi massal yang baru ini, sekaligus untuk mengukur tingkat keterpindahan masyarakat dari masyarakat dari mobil pribadi ke transpirtasi massal itu seberapa," kata Suhaimi.

"Nah berikutnya, ya memang kewajiban pemerintah menyediakan transportasi massal yang baik aman, nyaman, dan terjangkau," ungkapnya.

Sebagai informasi, besaran tarif MRT Jakarta belum juga menghasilkan kesepakatan meski ditargetkan bakal beroperasi sebentar lagi.

Menurut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, pihaknya masih menunggu proses finalisasi yang berlangsung bersama anggota Dewan.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved