Jurkamnas Prabowo-Sandiaga Nilai Tidak Tepat Sanksi Pemecatan Guru Honorer yang Foto Pose 2 Jari

Juru Kampanye Nasional (Jurkamnas) Prabowo-Sandiaga, M Nizar Zahro berkomentar mengenai viral enam guru honorer yang berpose 2 jari.

(Facebook about Tangerang)
Foto enam orang yang diduga ASN di Provinsi Banten memegang stiker Prabowo viral di media sosial, Senin (18/3/2019) 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Juru Kampanye Nasional (Jurkamnas) Prabowo-Sandiaga, M Nizar Zahro berkomentar mengenai viral enam guru honorer yang berpose 2 jari.

Nizar meminta BKD Banten tidak terburu-buru memecat guru tersebut.

"BKD Banten jangan buru-buru main pecat. BKD harus melihat latar belakang kenekatan para honorer menggelar stiker Prabowo-Sandi di ruang sekolah," kata Nizar melalui pesan singkat, Jumat 22/3/2019).

Ia menduga aksi nekat guru tersebut dipicu kekecewaan terhadap Presiden Jokowi.

"Mereka adalah korban janji palsu Jokowi. Janjinya diangkat PNS, nyatanya diberi PPPK, itupun harus melalui ujian yang sulit," kata Anggota Komisi X DPR itu.

Nizar menganggap wajar para guru honorer berharap kepada Prabowo-Sandi yang berjanji akan mengangkat honorer menjadi ASN.

"Harapan tersebut sangat wajar demi masa depan keluarga mereka. Mestinya alasan kemanusiaan tsb juga dipertimbangkan oleh BKD sebelum main pecat," kata Nizar.

Niza yakin aksi guru tersebut tidak berniat melanggar ketentuan UU Pemilu.

"Istilahnya mereka hanya nakal untuk mencari perhatian. BKD jangan bertindak arogan. Alasan kemanusiaan harus dipertimbangkan. Sanksi pemecatan sangat tidak tepat. Bertolak belakang dengan asas kemanusiaan. Mereka cukup diberi peringatan dan untuk selanjutnya dibina," kata Nizar.

Diketahui, sebanyak enam guru honorer di Kabupaten Tangerang, Banten, diberhentikan dari sekolah setelah kedapatan berfoto dengan pose dua jari dan pamer stiker calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Banten Komarudin mengatakan, keenam guru tersebut dipecat satu hari setelah foto tersebut viral di media sosial pada Senin (18/3/2019).

"Iya betul dipecat, diberhentikan oleh Kepala Dinas Pendidikan, karena pengangkatan oleh dinas," kata Komarudin saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (21/3/2019).

Komarudin menyebut, enam guru tersebut merupakan tenaga honorer di SMAN 9 Kabupaten Tangerang.

Sementara tempat pengambilan foto dilakukan di salah satu ruangan di sekolah.

Dari analisis foto yang dilakukan dan berdasarkan laporan kronologi dari yang bersangkutan, kata Komarudin, foto tersebut diambil secara sengaja, karena diarahkan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved