Peringati Hari Air Dunia 2019, Pemkot Jakut Pastikan 100 Persen Wilayahnya Dialiri Air Bersih

Sebagai bentuk komitmen pelayanan kepada masyarakat, 100 persen wilayah Jakarta Utara akan dialiri air bersih pada 2019.

Penulis: Afriyani Garnis | Editor: Erlina Fury Santika
TribunJakarta.com/Afriyani Garnis
Wali Kota Jakarta Utara, Syamsuddin Lologau ikut serta dalam pemasangan spanduk ajakan menjaga kebersihan kali, di depan Kelurahan Kebon Bawang, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (22/3/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Afriyani Garnis 

TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Pemerintah Kota Jakarta Utara bersama PT Aetra Air Jakarta memperingati Hari Air Dunia di Kantor Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jumat (22/3/2019).

Sebagai bentuk komitmen pelayanan kepada masyarakat, 100 persen wilayah Jakarta Utara akan dialiri air bersih pada 2019.

Wali Kota Jakarta Utara, Syamsuddin Lologau menerangkan, persentase wilayah yang teraliri air bersih saat ini sudah mencapai 60 persen.

Sedangkan 40 persen sisanya, akan dirampungkan pada tahun ini.

“Air itu kebutuhan yang sangat penting untuk kehidupan. Makanya kita sangat upayakan masyarakat menikmati hak azasinya yang paling tinggi untuk mendapatkan air bersih,” kata Syamsuddin, saat ditemui di Kantor Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jumat (22/3/2019).

 Warga Antusias Ikuti Kegiatan Seni dan Budaya di RPTRA Kalijodo

 Jurkamnas Prabowo-Sandiaga Nilai Tidak Tepat Sanksi Pemecatan Guru Honorer yang Foto Pose 2 Jari

Dijelaskannya, pemasangan pipa air bersih untuk tahun ini berada di sejumlah wilayah, antara lain Kamal Muara, Muara Baru, Penjaringan dan Kali Baru, Cilincing.

Proses sosialisasi kepada masyarakat pun tengah dilakukan saat ini hingga ke tingkat Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW).

“Kami juga meminta masyarakat untuk melaporkan jika wilayahnya masih belum teraliri air bersih. Biar nanti ada pemasangan jaringan pipa air bersih di sana,” kata dia.

Terkait penggunaan air tanah, ditegaskannya metode tersebut tidak lagi dapat dimanfaatkan di seluruh wilayah Jakarta Utara.

Menurutnya, kualitas air tanah di Jakarta Utara tergolong buruk karena berada di wilayah pesisir laut.

“Kalau di wilayah lain mungkin masih bisa memanfaatkan air tanah karena kualitasnya masih bagus. Tapi untuk di Jakarta Utara tentunya sudah tidak bisa lagi karena rasa airnya sudah bercampur dengan air laut,” jelasnya.

Makna Simbol Telur Paskah yang Menjadi Tradisi Turun Temurun Bangsa Mesopotamia

Warga Antusias Ikuti Kegiatan Seni dan Budaya di RPTRA Kalijodo

Sementara Presiden Direktur PT Aetra Air Jakarta, Edy Hari Sasono menerangkan, pihaknya bersama PT PAM Jaya meluncurkan program kemudahan akses air bersih bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) pada peringatan Hari Air Dunia tahun ini. Hanya bertarif Rp 1.100,- per hari per 10.000 liter air bersih.

“Kami memiliki dua Instalasi Pengolahan Air (IPA) dengan kapasitas 10.500 liter per detik dengan jumlah pelanggan mencapai 456.990 sambungan sampai Januari 2019. Tersebar di seluruh Timur Jakarta, yang meliputi sebagian Jakarta Utara, sebagian Jakarta Pusat, dan seluruh Jakarta Timur,” paparnya.

Dalam peribatan Hari Air Dunia 2019, turut diresmikan 10 titik fasilitas keran air minum yang lima di antaranya berada di wilayah Jakarta Utara.

Pemeriksaan kesehatan umum bagi 110 warga Kelurahan Kebon Bawang, donor darah bagi 100 orang, dan pemasangan spanduk ajakan menjaga kebersihan kali.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved