Terinspirasi dari Sang Istri, Pemillik Republik Jengkol Akui Nekat Buka Tempat Makannya

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Tempat makan Republik Jengkol berdiri sejak 2012. 

Berdirinya Republik Jengkol karena terinspirasi dari istri sang pemilik, Fatoni, yang suka jengkol.

Semua menu yang ditawarkan berasal dari Jengkol, seperti jengkol balado, jengkol lada hitam, tongseng jengkol, pasta jengkol, kopi jengkol dan lain sebagainya.

"Ini tuh terinspirasi dari istri saya. Jadi dia tuh suka makan jengkol di luar tapi baunya kebawa sampai rumah," terang Fatoni saat ditemui TribunJakarta.com, Jumat (22/3/2019).

Fatoni melanjutkan, dari kebiasaan sang istri itu muncul ide bisnis untuk mengembangkan makanan dari bahan dasar jengkol, yang tentu saja, tak berbau.

Ia bahkan mengaku nekat membuka tempat makan itu dari pengalaman autodidaknya mengolah jengkol.

• Ingin Buat Kopi dari Jengkol? Begini Caranya

• Ini Cara Mengolah Jengkol Agar Tidak Bau Berdasarkan Resep Pemilik Republik Jengkol

"Dari situ saya belajar jengkol mana yang bagus, seperti apa. Kebetulan memang saya suka masak dan tahu rempah. Saya nekatlah buka tempat makan ini. Makanya jengkol di sini tidak berbau," ungkapnya.

Lebih lanjut, Fatoni menjelaskan dirinya menggunakan lengkuas, serai, daun salam dan daun jeruk pada saat proses merebus Jengkol usai direndam satu malam.

Penggunaan rempah tersebut untuk menghilangkan bau khas jengkol yang menyengat.

Saat ini terdapat 16 varian Jengkol yang di jual di Republik Jengkol, dengan kisaran harga Rp 15 ribu sampai Rp 30 ribu.

Republik Jengkol buka setiap hari mulai pukul 10.00 WIB sampai 22.00 WIB.

Kedai makan ini berlokasi di Jalan Kerja Bakti Nomor 16, Kramat Jati, Jakarta Timur.