Baju Koko dengan Aksen Etnik Indonesia Laris Dibeli Jelang Ramadan
Tahun ini berbeda, baju koko dengan aksen-aksen etnik Indonesia lebih banyak diburu pedagang dari luar Jakarta.
Penulis: Lita Febriani | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Lita Febriani
TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Tahun lalu baju koko model Black Panther laris manis diburu menjelang ramadan maupun lebaran.
Tahun ini berbeda, baju koko dengan aksen-aksen etnik Indonesia lebih banyak diburu pedagang dari luar Jakarta.
"Tahun ini baju koko yang banyak dibeli pedagang dari daerah yang model putih polos. Tapi yang ada motif lokalnya. Kayak aksen batik gitu di dada," ungkap Ando pedagang baju koko di Lantai 5, Blok A, Tanah Abang kepada TribunJakarta.com, Rabu (27/3/2019).
Baju koko putih polos dengan motif etnik dibagian dada tersebut dibandrol sebesar Rp 85.000 - Rp 100.000.
Jika memasuki bulan ramadan Ando lebih sering menjual baju koko secara ecer daripada grosir.
• Persija Jakarta Vs Kalteng Putra: 2 Pilar Absen Hingga Escobar Bakal Jawab Tantangan The Jakmania
• Warga Usir Pria Misterius yang Mendiami Rumah Kosong yang Diduga Jadi Lokasi Praktik Aliran Sesat
• Tanggapi Kasus Murid Sawer Guru, Kadisdik DKI: Perlu Dipanggil dan Dididik
"Kalau koko panjang ini kena Rp 85.000 grosir. Kalau ecer sekitar Rp 100.000. Kalau udah ramadhan malah jualnya ngecer, kalo grosir udah engga. Grosir itu sekarang sampe April. Kalau ramadhan malah jualnya ecer," jelas Ando.
Tak hanya baju koko saja yang laris manis diburu pembeli dari luar daerah Jakarta, sarung pun sudah mulai diminati pembeli.
"Sarung sekarang udah mulai banyak laku, tiap Sabtu - Minggu biasanya yang ramai. Biasanya mereka beli buat dibagi-bagi," terang Ando.