RS Adam Talib Bekasi Enggan Berikan Keterangan Soal Seorang Perawat Tewas Diduga Overdosis

Mereka juga beralasan bahwa kabar informasi adanya perawat yang meninggal dunia dapat langsung ditanyakan ke pihak kepolisian.

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR
Rumah Sakit Adam Talib di Jalan Teungku Umar, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, CIKARANG BARAT - Rumah Sakit Adam Talib, Jalan Teungku Umar, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, memilih bungkam atas peristiwa satu orang perawatnya yang tewas diduga overdosis, Selasa, (26/3/2019) dini hari.

TribunJakarta.com, pada Kamis, (28/3/2019), mencoba mengkonfirmasi langsung kepada pihak rumah sakit guna memastikan kebenaran informasi tewasnya satu perawat.

Ketika baru sampai di meja resepsionis, seorang petugas mengatakan bagian hubungan masyarakat (humas) sedang tidak ada di rumah sakit. Saat itu, mereka juga mengatakan tidak ada dari pihak manajemen rumah sakit yang dapat dimintai keterangan.

Mereka juga beralasan bahwa kabar informasi adanya perawat yang meninggal dunia dapat langsung ditanyakan ke pihak kepolisian.

"Bisa langsung tanyakan ke pihak kepolisian aja, kalau informasinya dari sana, soalnya enggak ada yang bisa kasi keterangan dari kita," kata petugas resepsionis.

Saat Priyo Sindir Jokowi Pencitraan Masuk Gorong-gorong, Jawaban Adian Bikin Mardani Ketawa Geli

Kasus ini pertama kali diketahui setelah seorang pekerja rumah sakit yang juga perawat menemukan jasad AG terbujur kaku dan membiru di ruangan istirahat perawat.

Saksi kemudian memanggil rekan kerja lainnya untuk kemudian pengecekan, AG setelah dicek dan dipastikan meninggal dunia, terdapat pula bekas suntikan pada nadi di bagian tangan.

Selanjutnya, pihak rumah sakit langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Cikarang Barat. Di tempat kejadian perkara, ditemukan tiga buah jarum suntik, tiga saset Alcohol Swabs, dua diantaranya sudah dibuka diduga digunakan AG.

Selain itu, terdapat juga obat-obatan medis seperti dua ampul Midazolom Midanes 5 mili gram, satu plakon Atsu Water berisi 25 mili dan satu plabot otsu Nacl 10 mili.

Kanit Reskrim Polsek Cikarang Barat, Iptu Elman, mengatakan, pihaknya tidak dapat melakukan otopsi terhadap jenazah AG lantaran pihak keluarga menolak.

"Pihak keluarga menolak untuk dilakukan otoposi dan menerima kematian korban, kita tidak bisa maksakan, mereka sudah bikin pernyataan," kata Elman saat dikonfirmasi, Rabu, (27/3/2019).

Elman manambahkan, saat ini jenazah juga sudah dibawa ke kampung halaman di Palembang, Sumatera Selatan.

"Dia selama ini ngekos di Cikarang Barat, kemarin sempet kita ingin bawa ke RSUD tapi keluarga meminta agar jenazah langsung dibawa ke Palembang," jelas dia.

5 Hal Seputar Perawat 21 Tahun Ditemukan Tewas Diduga Overdosis Obat di Bekasi

Dia menjelaskan, meski tidak dapat dilakukan otopsi terhadap jenazah AG, pihak kepolisian akan tetap melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus ini.

"Ada bukti obat-obat (di TKP) jadi dari situ aja indikasi penybab kematiannya, keterangan teman yang piket saat malam kejadian juga mengatakan itu (ada obat-obatan)," jelas Elman.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved