6 Guru Honorer Tangerang Dipecat Karena Foto Salam Dua Jari, Panwaslu: Mereka Bukan Kampanye

Menurutnya, saat itu laporan para guru honorer tersebut belum selesai dikaji namun sudah terjadi proses pemecatan dari Dinas Pendidikan Banten.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Ega Alfreda
Ketua Panwaslu Kecamatan Kronjo, Ulumudin di Kantor Panwaslu Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, Kamis (28/3/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) layangkan klarifikasi terkait pemecatan enam guru honorer di Kronjo, Kabupaten Tangerang setelah mengabadikan momen sambil bergaya ala salah satu paslon Capres dan Cawapres.

Ketua Panwaslu Kecamatan Kronjo, Ulumudin mengatakan pemecatan enam guru honorer SMAN 9 Kabupaten Tangerang tersebut di luar kuasa pihaknya.

"Kami ingin klarifikasi terkait pemecatan itu. Karena perlu diketahui pemecatan itu dilakukan sebelum kajian kami selesai. Jadi, kami tidak tahu pemberhentian itu dilakukan," jelas Ulumudin di Kantor Panwaslu Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, Kamis (28/3/2019).

Menurutnya, saat itu laporan para guru honorer tersebut belum selesai dikaji namun sudah terjadi proses pemecatan dari Dinas Pendidikan Banten.

Dari hasil kajian yang ada saat ini, pihaknya juga menyebutkan tidak ada indikasi kesalahan pada keenam guru honorer tersebut karena, mereka bukan Aparatur Sipil Negara (ASN).

"Disini kita kaji juga tidak ada unsur kesalahan pada mereka, karena mereka bukan ASN. Pada pasal yang disangkakan yakni, pasal 280 tahun 2017 soal pemilu atas perubahan PKPU nomor 23 tahun 2018 tentang kampanye umum. Kita kaji juga mereka bukan kampanye dan bukan tim sukses," Jelas Ulumudin.

6 Guru Honorer Dipecat Karena Stiker Prabowo: Handphone Baru Kemudian Tersebar Karena Dipegang Anak

Pecat 6 Guru Honorer Tangerang yang Pose Dua Jari, BKD Banten: Honorer Harus Tetap Netral

Adian Napitupulu dan Mardani Ali Bahas Pembangunan Papua, Najwa Shihab Kewalahan Stop Debat

Adanya hal itu, pihaknya akan memberi beberapa hasil kajian pada pihak Dinas Pendidikan Provinsi Banten untuk kembali dikaji.

Sebelumnya, enam guru honorer dipecat setelah foto mereka yang berpose salam dua jari sambil memegang stiker bertuliskan 'Prabowo-Sandi' tersebar di media sosial.

Pasalnya, diduga secara tidak sengaja tersebar oleh anak dari salah seorang guru honorer itu yang masih berusia empat tahun.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved