Anies Baswedan Soroti Belum Tersedianya Fasilitas Penghubung MRT dan Transjakarta di Kawasan Ini
Anies pun berencana membangun semacam skybridge antara Stasiun MRT ASEAN dan Halte Transjakarta CSW.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Belum adanya jalur yang menghubungkan Stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) ASEAN dan Halte Transjakarta Centrale Stichting Wederopbouw (CSW) menjadi sorotan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Ketika dalam perjalanan dari Stasiun MRT Fatmawati menuju Bundaran HI, Anies menyempatkan diri untuk turun di Stasiun ASEAN.
Di sana terdapat persimpangan antara MRT dan Transjakarta, namun tidak terintegrasi.
Padahal, menurutnya, intergrasi adalah hal utama dalam perencanaan transportasi.
"Saya selalu menggarisbawahi soal integrasi. Persimpangan itu adalah contoh sempurna perencanaan tanpa integrasi," kata Anies, Senin (1/4/2019).
"Bagaimana MRT lewat di atasnya ada Transjakarta, dibangun relatif bersamaan, tetapi tidak ada sedikit pun sambungan antarkeduanya."
Tanpa jalur penghubung, sambungnya, warga Ciledug yang ingin berpindah ke MRT tidak bisa.
Begitu juga dengan warga Lebak Bulus yang ingin pindah dari Transjakarta ke MRT.
• UNBK Dijadikan Upaya Perdamaian Dua SMA yang Kerap Terlibat Tawuran di Tangerang Selatan
• Penjelasan Polisi Terkait Peluru Nyasar ke Perumahan di Lenteng Agung
• SMAN 13 Targetkan 60 Persen Siswanya Masuk PTN Tahun Ini
Anies pun berencana membangun semacam skybridge antara Stasiun MRT ASEAN dan Halte Transjakarta CSW.
Ke depan, ia menegaskan, semua transportasi harus memenuhi persyaratan terintegrasi.
"Jadi misalnya kalau ada warga kita yang naik MRT dari arah Lebak Bulus, turun di Stasiun ASEAN, terus pindah ke Transjakarta, bisa meneruskan ke arah Ciledug atau Tendean," ucap Anies.
Sebaliknya, yang naik Transjakarta dari Tendean menuju Lebak Bulus, bisa turun di situ lalu pindah ke MRT."