Jatuh Saat Kabur, Begal di Lubang Buaya Acungkan Celurit ke Warga

"Pas mereka jatuh yang dibonceng langsung bangun dan ngacugin celurit, celuritnya besar, mengkilap begitu," kata Eli

Penulis: Bima Putra | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Bima Putra
Catur Setiawan (21) saat menunjukkan luka bacok yang dideritanya, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (2/4/2019) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, CIPAYUNG - Upaya warga Kelurahan Lubang Buaya memburu empat begal yang menyatroni toko kosmetik di Jalan Albaidho I tak sepenuhnya berhasil meski dua pelaku yang berboncengan jatuh karena panik dikejar dan diteriaki warga.

Eli (44), satu warga sekitar mengatakan upaya warga meringkus pelaku yang diperkirakan berusia sekira 20 tahun gagal karena satu pelaku bergegas bangkit lalu mengacungkan celurit ukuran besar secara membabi buta.

"Pas mereka jatuh yang dibonceng langsung bangun dan ngacugin celurit, celuritnya besar, mengkilap begitu. Karena dia bawa senjata warga enggak berani menangkap. Kalau yang bawa motor habis jatuh langsung diriin motornya lagi," kata Eli di Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (3/4/2019).

Mereka terjatuh sekitar 200 meter ratus meter setelah berhasil membacok dua pegawai toko kosmetik, Catur Setiawan (21) dan Jufri (18) lalu menggondol handphone Jufri pada Jumat (29/3/2019) sekira pukul 03.00 WIB.

Mendapat ancaman, sejumlah warga mengurungkan niat memburu pelaku yang datang dari arah Taman Mini Indonesia Indah dan melarikan diri ke arah Lubang Buaya lalu bergegas menolong Catur dan Jufri yang terluka.

"Setelah jatuh itu warga enggak tahu ke arah mana mereka lari. Posisinya bingung mau ngejar pelaku atau nolong pegawai toko yang luka, karena kejadiannya kan dini hari. Kebanyakan masih pada tidur, jadi enggak banyak warga yang ngejar," ujarnya.

Parahnya luka yang diderita Catur dan Jufri juga membuat warga panik, khususnya Jufri yang terkena luka bacok di bagian kepala dan kedua tangannya akibat berkelahi dengan dua pelaku.

Saat hendak dibawa ke rumah sakit menggunakan sepeda motor, Jufri yang tubuhnya bersimbah darah sudah tak mampu mempertahankan keseimbangan saat dibonceng warga.

"Saya enggak tahu seberapa parah lukanya, tapi yang luka di bagian kepala itu sudah kayak orang mau pingsan pas mau dibawa ke rumah sakit. Buat duduk di motor saja susah, pas dibawa juga kepalanya masih ngucur darah," tuturnya.

Dua anak Eli yang sempat diancam karena memergoki aksi pelaku kini telah diperiksa sebagai saksi oleh penyidik Unit Reskrim Polsek Cipayung pada Selasa (2/4/2019) bersamaan saat Catur melaporkan musibah yang menimpanya.

Kejadian berawal saat Catur sedang asyik membongkar sepeda motornya depan toko dihampiri empat pelaku yang mengacungkan celurit sembari meminta Catur menyerahkan handphonenya.

Lingkungan Jalan Albaidho I Kelurahan Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (3/4/2019).
Lingkungan Jalan Albaidho I Kelurahan Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (3/4/2019). (TribunJakarta/Bima Putra)

"Pas kejadian saya lagi asyik benerin motor. Karena terlalu asyik benerin motor saya enggak sadar sudah jam 3 pagi saya kira masih jam 1. Mereka berhenti depan saya dan langsung minta handphone," kata Catur.

Kemacetan di Fly Over Jati Baru Menuju ke arah Tanah Abang

Menderitanya Penumpang Ketika KRL Lintas Bekasi Gangguan

17 Wakil Indonesia Hari Ini Main di Malaysia Open 2019: Ada Marcus/Kevin dan Link Live Streaming

Sadar nyawanya terancam Catur bergegas masuk ke toko guna mengambil golok dengan niat melawan pelaku dan meminta bantuan Jufri yang berada dalam toko.

Nahas upaya tersebut sepenuhnya tak berhasil karena dua pelaku mengejar Catur lalu akhirnya membacok dua pegawai toko kosmetik itu.

"Yang dua pelaku bawa celurit itu ikut masuk, saya mau ambil golok tapi enggak sempat. Saya kena bacok di bagian lengan dan telapak tangan. Kalau teman saya kena bacok di kepala sama tangannya," ucap dia.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved