Guru Honorer dalam Koper Diduga Dibunuh Oleh 2 Orang, Teman dari Komunitas Korban Dicurigai

Pihak Polda Jatim pun mencurigai dua orang yang diduga melakukan pembunuhan dan mutilasi terhadap Budi Hartanto.

SURYA.CO.ID/DIDIK MASHUDI/IST
Potret mendiang guru honorer Kediri Budi Hartanto yang ditemukan tanpa kepala, Rabu (3/4/2019). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Pembunuhan Budi Hartanto, guru honorer dan pengajar tari asal Kediri, Jawa Timur perlahan mulai terkuak.

Pihak Polda Jatim pun mencurigai dua orang yang diduga melakukan pembunuhan dan mutilasi terhadap Budi Hartanto.

Sebab, polisi menduga kuat pembunuhan terhadap Budi Hartanto tidak mungkin dilakukan seorang diri.

Petugas telah melakukan pemeriksaan terhadap 16 orang saksi, sebagian besar berasal dari teman-teman korban.

Dikutip dari Surya.co.id, polisi menduga pelaku mutilasi berasal dari komunitas Budi Hartanto.

Pelaku juga mengenal korban secara dekat.

Kedekatan itu karena ada kesamaan komunitas atau lingkungan sosial. Dan pelakunya tidak sendirian, alias lebih dari satu orang.

"Pelaku diperkirakan sangat dekat dan sangat mengenal korban," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera, Sabtu (6/4/2019) dikutip dari Surya.

Lanjutnya, pelaku merupakan berasal dari komunitas korban yang sedang digeluti korban.

Seorang guru honorer bernama Budi Hartanto (21) asal Mojoroto, Kediri Jawa Timur ditemukan dalam kondisi tubuh dimutilasi dan jasadnya dimasukan ke dalam koper
Seorang guru honorer bernama Budi Hartanto (21) asal Mojoroto, Kediri Jawa Timur ditemukan dalam kondisi tubuh dimutilasi dan jasadnya dimasukan ke dalam koper (Surya)

"Jadi bukan pelaku tunggal. Artinya pembunuhan itu ada yang membantu atau memperlancar," ujarnya.

Pihaknya mencurigai dua orang teman korban di luar dari 16 saksi yang sudah diperiksa.

Dua orang yang dicurigai itulah diduga kuat sebagai pelaku mutilasi guru honorer Budi Hartanto.

 

"Saat ini kami sedang lakukan pengejaran terhadap dua orang itu," beber Barung.

Barung menambahkan, pelaku tidak mungkin melakukan proses pembunuhan dan pembuangan mayat seorang diri di pinggir sungai bawah Jembatan Karanggondang, Udanawu, Blitar.

"Artinya pembunuhan itu ada yang membantu dan ada yang memperlancar," tandasnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved