Polemik Ratna Sarumpaet
Tompi Soroti Fadli Zon dan Hanum Rais di Sidang Ratna Sarumpaet, Rocky Gerung Singgung Persahabatan
Dalam persidangan kasus berita bohong Ratna Sarumpaet, Tompi singgung kicauan Fadli Zon dan putri Amien Rais, Hanum Rais, Rocky Gerung kesal
Penulis: Ilusi | Editor: Ilusi Insiroh
TRIBUNJAKARTA.COM - Sidang lanjutan kasus berita bohong Ratna Sarumpaet mengundang penyanyi sekaligus dokter bedah plastik Tompi dan pengamar politik Rocky Gerung sebagai saksi.
Sebagaimana diketahui, Ratna Sarumpaet bikin heboh karena foto wajah bonyoknya dipukul orang beredar, orang-orang dekatnya mati-matian membela.
Jagat politik Jakarta mendadak panas, banyak spekulasi bermunculan di balik wajah amburadulnya Ratna Sarumpaet karena luka lebam.
Bahkan, Prabowo Subianto dan elite parpol pendukungnya membuat konferensi pers ke publik mengutuk tindakan main pukul terhadap Ratna Sarumpaet.
Di tengah simpang siur siapa pelaku yang tega menganiaya Ratna Sarumpaet, muncul perdebatan.

Melansir dari Kompas.com, Tompi dalam keterangnnya di persidangan Ratna Sarumpaet menyinggung nama Fadli Zon dan putri Amien Rais, Hanum Rais.
Tompi menyinggung Fadli Zon, lantaran kecurigaannya terhadap Ratna Sarumpaet bermula dari kicauan Wakil Ketua DPR RI itu.
Hal tersebut diucapkan Tompi saat bersaksi dalam persidangan kasus penyebaran berita bohong Ratna Sarumpaet.
Dikatakan Tompi, Fadli Zon berkicau dalam akun Twitter-nya bahwa Ratna Sarumpaet telah menjadi korban penganiayaan.
"Twit Fadli Zon mengunggah foto dengan Bu Ratna. Keterangannya telah terjadi pemukulan kepada Bu Ratna Sarumpaet," beber Tompi.
Follow :
Tak hanya itu, kala itu Fadli Zon juga mengatakan bahwa Ratna Sarumpaet dipukul oleh sekelompok orang di bandara Bandung, Jawa Barat.
Ia juga menuliskan bahwa Ibunda Atiqah Hasiholan itu sempat disekap di dalam mobil dan dibuang di suatu tempat.
Kendati demikian, Tompi sudah menaruh curiga terhadap Ratna Sarumpaet.
"Saya timbul kecurigaan kayaknya ini bukan dipukul deh. Di sini kecurigaan pertama bukan dipukul. Saya jelaskan dengan penalaran yang saya tangkap secara klinis tidak sesuai," papar Tompi.