Perubahan Warna Kali Sunter Sudah Terjadi Terjadi Sejak Tahun 2014

Mahfud (50) mengatakan Berubahnya warna Kali Sunter karena pengaruh cairan limbah bukan pertama kali terjadi.

Penulis: Bima Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Bima Putra
Aliran Kali Sunter di Kelurahan Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (3/5/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, DUREN SAWIT - Berubahnya warna air Kali Sunter Kelurahan Pondok Bambu jadi biru pekat karena diduga pengaruh limbah cair industri pada Kamis (2/5/2019) sempat menghebohkan jagat media sosial.

Anggota UPK Badan Air yang bertugas di Kali Sunter, Mahfud (50) mengatakan Berubahnya warna Kali Sunter karena pengaruh cairan limbah bukan pertama kali terjadi.

"Ini sudah kejadian dari tahun 2014, warna kali berubah juga enggak cuman jadi biru. Pernah warna merah, putih, cuman enggak terlalu pekat seperti kemarin," kata Mahfud di Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (3/5/2019).

Mahfud menduga adanya pengaruh limbah lantaran air berbau tiner layaknya cat yang digunakan untuk kegiatan industri layaknya bengkel cat.

Dugaan tersebut juga didasari karena di sekitar Jalan Muara I tempat cairan warna biru pekat itu keluar terdapat aktivitas bengkel reparasi mobil.

"Baunya seperti tiner, setiap bulan bisa sekali sampai dua kali kejadian berubah warna. Kalau untuk laundry dekat sini enggak ada, adanya tempat cat mobil," ujarnya.

Kisah Samsul, Pria Asal Semarang yang Puluhan Tahun Menjadi Pemandu Doa Musiman di TPU Karet Tengsin

Jelang Ramadan, Pemkot Jakarta Timur Musnahkan Ribuan Miras

Merujuk beberapa kejadian sebelumnya, Mahfud menyebut cairan limbah yang keluar itu hanya keluar dalam hitungan jam lewat saluran air menuju Kali Sunter.

Lantaran keluar lewat saluran air, rencananya Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Timur dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta bakal bekerja sama dengan Sudin SDA Jakarta Timur.

"Kami mau melihat ada crossing (saluran air) tidak. Di sini bengkel asuransi untuk perbaikan body mobil, jadi kita lihat dulu untuk memastikan darimana datangnya cairan limbah ini," tuturnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved