Amien Rais Ganti People Power Dengan Gerakan Kedaulatan Rakyat, Alasannya Terkait Eggi Sudjana

Penangkapan Eggi Sudjana atas dugaan makar ini lantas membuat Amien Rais angkat suara.

Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Rr Dewi Kartika H
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais selaku saksi berbincang dengan terdakwa kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks Ratna Sarumpaet dalam sidang lanjutan di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Kamis (4/4/2019). Sidang tersebut beragendakan mendengarkan keterangan dari empat orang saksi salah satunya yaitu Amien Rais. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Penangkapan Politikus PAN, Eggi Sudjana membuat Anggota Dewan Pembina BPN Prabowo-Sandi, Amien Rais bereaksi.

Eggi Sudjana ditangkap setelah menjalani pemeriksaan selama 13 jam.

Adalah Suryanto, relawan Jokowi-Ma'ruf Center (Pro Jomac) yang melaporkan Eggi Sudjana.

Dikutip dari Tribunnews, laporan tersebut teregister pada 19 April 2019 dengan tuduhan makar.

Pasal yang disangkakan adalah Pasal 107 KUHP dan/atau Pasal 110 KUHP jo Pasal 87 KUHP dan/atau Pasal 14 Ayat 1 dan Ayat 2 dan/atau Pasal 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.

Eggi Sudjana sendiri telah mengajukan gugagatan praperadilan ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan pada Jumat lalu terkait stastus tersangkanya itu.

Penangkapan Eggi Sudjana atas dugaan makar ini lantas membuat Amien Rais angkat suara.

Amien Rais meminta kepada pendukung Prabowo-Sandi agar tidak lagi mengatakan istilah people power.

Hal itu disampaikannya dalam acara pengungkapan kecurangan Pemilu 2019 yang diselenggarakan BPN Prabowo-Sandi, Selasa (15/5/2019).

Mobil Tabrak Pasutri Saat Jalan kaki di Kebayoran Lama, Istri Hamil 7 Bulan Tewas

Pemilu 2019, Prabowo-Sandi Unggul di 8 Kecamatan Jakarta Timur

Amien Rais menyampaikan pesannya setelah Prabowo Subianto berpidato dihadapan pendukungnya.

Jelang ditutupnya acara, Amien Rais naik ke panggung dan memegang mic.

Amien Rais kemudian mengingatkan pendukung Prabowo-Sandi bahwa Eggi Sudjana ditangkap karena ucapan people power.

"Jadi sebelum dibacakan doa saya mengingatkan, Eggi Sudjana ditangkap polisi karena bicara people power," ucap Amien Rais.

Eggi Sudjana saat ditemui awak media di depan Gedung Bawaslu, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/5/2019).
Eggi Sudjana saat ditemui awak media di depan Gedung Bawaslu, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/5/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI)

Kemudian, Amien Rais meminta kepada pendukung Prabowo-Sandi agar tidak lagi menggunakan istilah people power.

Amien Rais memintar istilah people power diganti dengan 'gerakan kedaulatan rakyat'.

"Jadi sekarang kita gak gunakan people power, tapi gerakan kedaulatan rakyat," ujarnya.

"Siapapun yang menghalangi rakyat Insya Allah kita gilas berasama-sama," tandasnya.

Daftar Caleg DPRD Kota Bekasi yang Diprediksi Lolos Pemilu 2019

Rekap Suara Kecamatan Duren Sawit Rampung, Tinggal 2 Kecamatan Lagi di Jakarta Timur

Di sisi lain, Amien Rais juga turut menanggapi dibentuknya Tim Asistensi Hukum oleh Menkopolhukam, Wiranto.

Tim Asistensi Hukum Wiranto ini akan memberikan masukan dan menilai ucapan sejumlah tokoh serta aksi-aksi yang meresahkan pasca pemilu.

Sejak beberapa hari lalu, Tim Asistensi Hukum Nasional sendiri sudah mulai mengkaji aktivitas dan ucapan sejumlah tokoh setelah Pemilu 2019.

Amien Rais menjadi satu di antara tokoh yang dikaji Tim Asistensi Hukum Wiranto.

Penasihat Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Amien Rais
Penasihat Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Amien Rais (tribun jatim/sofyan arif candra)

Mengenai hal itu, Amien Rais menuding bahwa apa yang dilakukan Wiranto adalah sebuah abuse of power atau penyalahgunaan kekuasaan.

"Jadi Pak Wiranto perlu dibawa ke Mahkamah Internasional, karena dia melakukan abuse of power," ujar Amien saat ditemui seusai menghadiri acara 'Mengungkap Fakta-Fakta Kecurangan Pilpres 2019' di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (14/5/2019) seperti dilansir TribunJakarta dari Kompas.com.

Amien Rais menganggap Wiranto telah menggunakan kekuasaan untuk membidik lawan-lawan politiknya.

Seharusnya, kata Amien Rais, seseorang tidak dapat ditangkap karena melontarkan kritik.

"Dengan kuasanya, dia (Wiranto) akan membidik lawan-lawan politiknya. Di muka bumi ini orang ngomong ditangkap itu enggak ada. Wiranto, hati-hati anda," tukas Amein Rais.

Prabowo Berapi-api bahas soal Makar

Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto menyinggung soal makar dalam acara pengungkapan kecurangan Pilpres 2019 yang digelar Badan Pemenangan Nasional (BPN).

Prabowo Subianto nampak berapi-rapi kala berbicara di hadapan pendukungnya itu.

Polsek Tigaraksa Ringkus Pria Simpan 30 Gram Sabu di Sepatu dan Ribuan Pil Terlarang di Rumahnya

Misteri Wanita Korban Mutilasi di Malang, Punya 2 Tato Tulisan hingga Maksud Pesan Bertinta Merah

Termasuk ketika Prabowo Subianto menyinggung soal makar hingga Anggota Dewan Pembina BPN, Amien Rais.

"Saya katakan gak usah nakut-nakutin kita dengan makar," ucap Prabowo Subianto, Selasa (14/5/2019) kemarin di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat.

Prabowo Subianto lantas menyebutkan sejumlah tokoh-tokoh yang mendukung dirinya dalam Pilpres 2019.

Mantan Danjen Kopassus ini mengatakan bahwa tokoh-tokoh tersebut tidak makar.

Mereka, kata Prabowo Subianto mempertaruhkan nyawanya sejak muda.

"Orang-orang ini, tokoh-tokoh banga ini bukan makar, jenderal-jenderal itu pertaruhkan nyawan sejak muda, mereka tidak makar," ujar Prabowo Subianto.

"Djoko Santoso tidak makar, Amien Rais tidak makar."

"Kita membela negara dan bangsa Indonesia."

"Jangan takut-takuti kita dengan senjata yang diberikan rakyat," sambungnya.

Yaba, Narkoba Jenis Baru yang Gagal Diselundupkan Ke Rutan Depok

Jakarta Mudik Bersama Cara Pemprov DKI Beri Kenyamanan Warga Saat Mudik

Di sisi lain, Prabowo Subianto juga mengimbau kepada emak-emak pendukung Prabowo Subianto agar tidak terpancing emosi.

"Emak-emak jangan emosional, berbicara boleh, berunding boleh, menyerah tidak boleh," kata Prabowo Subianto.

Sementara itu calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno yang juga hadir dalam acara tersebut menyinggung kriminalisasi ulama hingga Tim Asistensi Hukum bentukan Wiranto.

Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Prabowo Subianto di acara HUT ke-67 Kopassus, Rabu (24/4/2019).
Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Prabowo Subianto di acara HUT ke-67 Kopassus, Rabu (24/4/2019). (ISTIMEWA/Tangkap layar Youtube Kompas.com)

Seperti diketahui, Tim Asistensi Hukum ini terbentuk seusai pemungutan suara Pilpres 2019.

Tim Asistensi Hukum yang dibentuk Wiranto sudah mulai efektif bekerja sejak Kamis (9/5/2019) kemarin.

Tim Asistensi Hukum Wiranto ini akan memberikan masukan dan menilai ucapan sejumlah tokoh serta aksi-aksi yang meresahkan pasca pemilu.

Menurut Sandiaga Uno, tokoh-tokoh yang dimaksud adalah tokoh yang bersebrangan dengan pemerintah.

Catat! Lokasi Pelayanan SIM Keliling di Jakarta dan Sekitarnya, Rabu 15 Mei 2019

Viral di IG! Diperlakukan Begini Saat Kondangan, Seorang Bayi Alami Luka Serius: Dagingnya Keliatan

Sandiaga Uno pun menyebut bahwa hal tersebut merupakan tindakan yang terbilang vulgar.

"Ini adalah tindakan vulgar yang memberangus demokrasi dan kedaulatan rakyat," ucap Sandiaga Uno.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved