Aksi 22 Mei

3 Anggota Polri Korban Bentrok 22 Mei Jalani Operasi di RS Polri Kramat Jati

Musyafak mencontohkan luka yang dialami Wakapolsek Jatinegara akibat lemaparan batu

Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Brigjen Musyafak (kiri) di RS Polri Kramat Jati, Senin (27/5/2019).  

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Bentrok antara massa aksi yang tak puas dengan hasil penghitungan suara Pilpres 2019 dengan personel Brimob pada 21 dan 22 Mei masih menyisakan duka di kedua kubu.

Lantaran bentrok tanggal 22 terjadi hingga dini hari, per 23 Mei 2019, Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Brigjen Musyafak mengatakan pihaknya sempat menangani 60 korban kerusuhan.

"29 adalah anggota Polri. Dari 29 ini waktu itu 10 yang rawat jalan, artinya (luka) tidak terlalu berat. Kemduian 19 kita rawat. Untuk masyarakat peserta demo ada 31 yg kita tangani, 13 rawat jalan dan yang kita rawat 18 orang," kata Musyafak di RS Polri Kramat Jati, Senin (27/5/2019).

Hingga kini, Musyafak menuturkan ada delapan personel Brimob yang masih menjalani rawat inap karena parahnya luka yang diderita akibat bentrokan

Meski tak merinci keseluruhan luka yang diderita, Musyafak menyebut tiga di antara personel Brimob yang terluka bahkan harus menjalani operasi.

"Sekarang tinggal 8 yang masih kita rawat, dari 8 ini tiga yang agak serius perlu tindakan operasi. Lima (hanya observasi) yang perlu ditindak lanjuti," ujarnya.

Dari keseluruhan personel Brimob yang terluka dan dibawa ke RS Polri Kramat Jati, kebanyakan dari mereka terluka karena terjatuh dan terkena lemparan batu yang dilontarkan massa.

Musyafak mencontohkan luka yang dialami Wakapolsek Jatinegara akibat lemaparan batu dalam jarak dekat yang mengakibatkan sejumlah giginya rontok.

Pengamanan TNI/Polri, Terminal Pondok Cabe Dipastikan Tanpa Pungli, Calo dan Preman

"Kebanyakan anggota luka karena jatuh, karena kena batu. Karena lemparan batu dalam jarak pendek, seperti Wakapolsek Jatinegra, jarak pendek sehingga beberapa giginya tanggal. Perlu operasi," tuturnya.

Karopenmas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan anggota Polri terluka saat bertugas di sekitar kantor Bawaslu RI dan Petamburan, Jakarta Barat.

Namun personel Brimob yang terluka parah didominasi hasil kerusuhan saat bentrok di Petamburan, yakni kala asrama Brimob dibakar massa.

"Polda Metro khususnya, Petamburan, kedua di kantor Bawaslu. Paling banyak luka, paling parah di Petamburan," jelas Dedi.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved