Pemilu 2019
Doli Kurnia Nilai Kepemimpinan Airlangga Jadi Faktor Kunci Golkar Raih Suara Tinggi di Pemilu 2019
Ahmad Doli Kurnia Tandjung merasa sangat bergembira dengan perolehan suara partai berlambang Pohon Beringin itu di Pemilu 2019.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA -Plt. Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Utara Ahmad Doli Kurnia Tandjung merasa sangat bergembira dengan perolehan suara partai berlambang Pohon Beringin itu di Pemilu 2019.
Pasalnya dalam situasi yang sulit, penuh dengan dinamika dan ujian yang datang silih berganti, kata Doli, Partai Golkar masih bisa menjadi pemenang kedua pada Pemilu 2019 ini.
"Untuk kesekian kalinya Partai Golkar sudah teruji selalu mampu melewati masa-masa kritis. Hal itu menunjukkan tingkat “Ketahanan” atau “endurance” Partai Golkar sangat tinggi," kata Doli dalam keterangan tertulis, Selasa (28/5/2019).
Meskipun, kata Doli, kondisi dan latar belakang yang berbeda, namun tingkat kesulitan yang dihadapi Partai Golkar pada Pemilu 2019 ini tidak kalah rendahnya dengan Pemilu 1999 dan 2004.
Dalam periode 2014-2019 ini, Doli mengatakan Golkar menghadapi turbulensi politik yang luar biasa besar.
"Mulai terbelahnya kepemimpinan di DPP di awal periode, pergantian Ketua Umum hingga tiga kali, kader dan pimpinan kami pun juga diterpa musibah hukum secara bertubi-tubi," ujar Doli.
Doli menuturkan hal itu telah memberikan dampak moral dan kepercayaan yang rendah, baik dari kalangan internal partai maupun masyarakat.
Bahkan berbagai survei selalu memposisikan elektabilitas Partai Golkar berkisar 6-9% sebelumnya.
Namun, lanjut Doli, fakta menunjukkan bahwa pada Pemilu 2019 ini, Partai Golkar masih mampu meraih kursi mayoritas kedua di parlemen, menang di daerah-daerah besar provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
"Hal itu semua disebabkan oleh daya juang, militansi, dan kerja keras jajaran kader dan pimpinan partai sampai tingkat desa, termasuk kerja Caleg-Caleg di semua tingkatan yang begitu luar biasa," ujar Doli.
Faktor kunci lainnya, kata Doli, yakni Kepemimpinan Airlangga Hartarto yang secara serius mengutamakan konsolidasi.
Doli menuturkan bahwa setelah penetapan Caleg, yang disusun dengan komposisi yang tepat, Airlangga tidak tinggal diam di Jakarta.
"Sebagai Ketua Umum, beliau turun langsung ke seluruh pelosok, menyapa kader, berdialog dengan rakyat, melakukan konsolidasi kelembagaan partai, dan mensolidkan gerak sinergi Caleg dengan jaringan struktur partai," ungkapnya.
Doli menuturkan mulai dari Akbar Tandjung, Aburizal Bakrie dan Agung Laksono akhirnya ikut turun juga melakukan roadshow ke daerah, yang juga diikuti oleh Ketua-Ketua DPD Provinsi maupun Kabupaten/Kota.
• Moeldoko Sebut Karyawan BUMN yang Pilih Prabowo-Sandi 78 Persen
• Mulai Besok Bus AKAP Beroperasi dari Terminal Pinang Ranti
"Dengan gerak seperti itu, Kepemimpinan Airlangga akhirnya mampu membalikkan keadaan, dari yang diprediksi cuma meraih 6-9% dan diposisikan hanya diurutan ketiga atau keempat, ternyata hanya dengan masa kerja cuma 1,5 tahun, dapat meraih hasil seperti saat ini," ujar Doli.
Menurut Doli, raihan itu tentu menjadi modal yang sangat penting bagi kelanjutan kepemimpinan berikutnya dalam meraih kemenangan di Pemilu 2024.
"Selamat buat Ketua Umum Airlangga Hartarto, dan selamat buat seluruh Keluarga Besar Partai Golkar," imbuhnya.