Planetarium Jakarta Ingin Beri Kesan Berbeda Kegiatan Peneropongan Benda Langit
Bulan Juni ini objek yang dapat diamati adalah bulan dan si planet raksasa gas yaitu Jupiter.
Penulis: Lita Febriani | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Lita Febriani
TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Selama enam hari yaitu tanggal 10,11,12, 13, 14 dan 17 Juni 2019 Planetarium Jakarta menggelar kegiatan peneropongan benda langit yang dapat diikuti oleh masyarakat umum.
Bulan Juni ini objek yang dapat diamati adalah bulan dan si planet raksasa gas yaitu Jupiter.
Widya Sawitar selaku Staf Pertunjukan dan Unit Pengelola Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki, mengatakan bahwa kegiatan tersebut biasa disebut sebagai peneropongan benda langit untuk umum.
"Dalam setahun ini kami lakukan selama 42 kali dalam 42 hari dan difokuskan pada musim kemarau, sebulan kira-kira 6-7 kali," tutur pria yang akrab disapa Wid tersebut kepada TribunJakarta.com, Selasa (11/06/2019).
Giat tersebut diefektifkan saat hari kerja saja, namun Pak Wid menyebut dikecualikan jika pada akhir pekan ada fenomena khusus maka akan ada peneropongan benda langit untuk umum di Planetarium Jakarta.
"Untuk Juni ini kita mulai dari hari Senin hingga Jumat dan disambung lagi Senin selanjutnya. Kenapa weekend ngga ada, karena kita efektifkan hari kerja. Kecuali kalau memang ada fenomena khusus seperti gerhana ya. Kita ini rutin," sambung Pak Wid.
Mengenai jumlah pengunjung sendiri pihak Planetarium hanya membatasi pendaftaran hingga pukul 19.30 WIB saja.
"Kita susah memprediksi jumlah pengunjung. Misal hari ini banyak tetapi belum tentu besok banyak atau bahkan dua kali lipat," kata Wid.
Tahun ini akan ada gerhana matahari di Desember dan September ada konjungsi planet yang artinya Planetarium Jakarta akan lebih banyak dikunjungi.
Wid mengharapkan dengan adanya kegiatan peneropongan benda langit untuk umum, masyarakat dapat merasakan secara langsung pengalaman pengamatan benda langit.
Dengan melihat sendiri benda langit yang ada di alam semesta juga diharapkan masyarakat dapat lebih saling menjaga alam.
Jumlah teropong yang digunakan dalam kegiatan tersebut adalah satu buah, namun jika pengunjung membludak maka akan ditambah teropong portable yang ada di luar observatorium.
Tak hanya mengamati saja, pengunjung juga dapat berdiskusi dengan petugas yang ada di Planetarium Jakarta untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut mengenai pengamatan yang dilakukan.
"Kalau sudah lihat nanti biasanya kita juga memudahkan pengunjung dengan berdiskusi kalau mereka penasaran dengan yang akan dilihat maupun sudah dilihat," jelas Wid.
Biasanya pengunjung akan menghabis waktu sampai 5 menit untuk melakukan pengamatan benda langit.