Aksi 22 Mei
Bahas Rencana Pembunuhan, Saor Siagian Bentak Pengacara Kivlan Zen & Gebrak Meja
Saat membahas rencana pembunuhan empat jenderal, Saor Siagian emosi ditunjuk-tunjuk dan bentak pengacara Kivlan Zen.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNJAKARTA.COM - Praktisi Hukum Saor Siagian emosi saat dirinya ditunjuk-tunjuk ketika berdebat membahas soal rencana pembunuhan empat jenderal saat kerusuhan 22 Mei 2019 lalu.
Saor Siagian emosi ditunjuk-tunjuk oleh Pengacara Kivlan Zen, Tonin Tachta saat menjadi narasumber di acara Rosi Kompas Tv dilansir TribunJakarta.com pada Jumat (14/6).
Mulanya Rosiana Silalahi sebagai pembawa acara mempertanyakan ucapan Kivlan Zen yang menyatakan kita akan merdeka.
"Kivlan Zen mengatakan kita akan merdeka dan mengepung serta menglikuidasi KPU. Apakah ini bisa ditafsirkan sebagai upaya makar?" tutur Rosiana Silalahi.
"Beliau kan sudah sah jadi tersangka dan pasal yang dikenakan mengenai makar. Itu juga yang dikatakan Mba Connie Rahakundini Bakrie, dari sebuah petunjuk ke petunjuk lain yang menjadi barang bukti.
Saya sebagai WNI sangat terang benderang menyaksikan peristiwa 21 - 22 Mei. Coba bayangkan banyaknya orang di penjara itu, motif apa yang membuat mereka melakukan itu kalau tak ada yang menggerakkan," jelas Saor Siagian.
• Kenapa Bukan Panglima Tertinggi TNI yang Jadi Target Pembunuhan? Ini Analisis Pengamat Militer
• Menangi 5 Kali Pemilu Berturut-turut, Jokowi Bocorkan Rahasianya
Saor Siagian menyatakan, Kivlan Zen disebut sebagai penggerak di balik peristiwa tersebut.
"Saudara Kivlan Zen dibilang penggeraknya dan memberikan uang dan untuk membunuh empat sosok ini," tutur Saor Siagian.
Sontak pernyataan Saor Siagian menuai emosi dari pengacara Kivlan Zen, Tonin Tachta.

"Enggak bisa begitu, itu anda langsung memutuskan," papar Tonin Tachta.
"Loh saya katakan itu polisi yang bilang, enggak bisa menyimak ini," ucap Saor Siagian.
"Abang enggak bisa mutus karena bukan hakim," cecar Tonin Tachta seraya menunjuk-nunjuk.
• Kivlan Zen Ditahan 20 Hari Karena Dugaan Kepemilikan Senpi Ilegal, Pengacaranya: Dia Seorang Patriot
• Pendaftaran SBMPTN 2019 Dibuka Gratis, Simak 5 Perguruan Tinggi Negeri Paling Diminati di 2018
"Tanya penyidik ini," tutur Saor Siagian.
"Abang enggak bisa memutus," papar Tonin Tachta.
"Bukan memutuskan, penyidik yang menyatakan," imbuh Saor Siagian.