Minim Informasi, Polisi Tetap Upayakan Buat Sketsa Mayat Perempuan Hamil di Dekat Tol Jagorawi

Jajaran Satreskrim Polres Jakarta Timur masih berupaya mengungkap kasus dugaan pembunuhan mayat perempuan hamil sembilan bulan

Penulis: Bima Putra | Editor: Satrio Sarwo Trengginas
TribunJakarta.com/Bima Putra
Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur AKBP Hery Purnomo di Mapolres Jakarta Timur, Rabu (19/6/2019). TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA -- 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Jajaran Satreskrim Polres Jakarta Timur masih berupaya mengungkap kasus dugaan pembunuhan mayat perempuan hamil sembilan bulan yang terkubur dekat Tol Jagorawi Kelurahan Kebon Pala.

Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur AKBP Hery Purnomo mengatakan hingga kini pihaknya masih berupaya merampungkan sketsa korban yang ditemukan pada Minggu (7/5/2019).

"Belum, belum selesai (sketsanya)," kata Hery saat ditemui wartawan di Mapolres Jakarta Timur, Rabu (19/6/2019).

Polres Jakarta Utara Gagalkan 15 Kilogram Sabu yang Disembunyikan dalam Jok Mobil

Saksi Kubu 02 Bawa Bukti Amplop Suara, KPU Temukan Kejanggalan & Soroti Tulisan yang Tertera

Melihat Koleksi Tertua dalam Pameran Wastra Sulam dan Bordir di Museum Tekstil

Meski hingga kini urung berhasil mengungkap identitas korban, Hery menuturkan jajaran Satreskrim Polres Jakarta Timur terus berusaha.

Ia juga tengah berupaya mengungkap pelaku yang diduga menghabisi dan mengubur perempuan yang sedang mengandung bayi berjenis laki-laki itu.

"Masih didalami, penyidikan itu kan butuh waktu. Apa pun petunjuk yang ada di lokasi itu harus kita dalami. Saya juga enggak bisa mengumbar teknik penyidikan," ujarnya.

Sebelumnya, Kapolsek Makasar Kompol Lindang Lumban menjelaskan pembuatan sketsa merupakan upaya lanjutan menguak identitas korban.

Pasalnya poster yang berisi informasi keterangan pakaian dan ciri fisik korban yang sudah disebar di berbagai tempat publik hingga kini tak membuahkan hasil.

Namun pembuatan sketsa tak sepenuhnya mulus karena kondisi wajah korban yang ditemukan diperkirakan sudah terkubur dan sudah membengkak sekitar tiga hari.

"Memang sulit, dari Forensik enggak bisa karena enggak ada saksi yang melihat wajah korban. Harapan kami mudah-mudahan keluarga mengetahui berita ini untuk mengungkap kasus ini," tutur Lindang, Senin (13/5/2019).

Selain karena lebamnya wajah perempuan yang tewas akibat hantaman benda tumpul di kepala itu, Lindang menuturkan ketiadaan pihak jadi kendala.

Pasalnya tak ada saksi yang memastikan seberapa mirip hasil sketsa dengan wajah korban yang jasadnya ditemukan dalam posisi setengah terkubur tanah merah dan daun pisang.

"Enggak ada saksi yang mengenali korban. Kedua wajahnya sudah membengkak, jadi susah membuat sketsa. Makannya kami siapapun itu, dari daerah mana pun bisa memberi informasi," lanjut dia.

Guna menghasilkan sketsa yang mirip dengan korban, penyidik Unit Reskrim Polsek Makasar menggandeng ahli lukis yang dapat memperkirakan kondisi korban.

Nantinya hasil sketsa tersebut bakal disebar ke berbagai tempat publik, media massa, dan media sosial agar dapat dilihat masyarakat luas.

"Kami mencoba memanggil ahli lukis yang bisa sedikit bisa memperkirakan wajah korban, paling tidak mirip. Kalau ada masyarakat yang memiliki informasi bisa langsung melapor ke Polsek atau datang ke RS Polri," sambung Lumban.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved