Melihat Koleksi Tertua dalam Pameran Wastra Sulam dan Bordir di Museum Tekstil

Museum Tekstil, Jakarta Barat mempunyai ribuan koleksi wastra atau kain tradisional.

Penulis: Leo Permana | Editor: Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM/LEO PERMANA
Koleksi Museum Tekstil bernama Sapei Talun dari Kalimantan Timur yang dipamerkan dalam Pameran bertajuk Pesona Wastra Sulam dan Bordir, Museum Tekstil, Jakarta Barat, Rabu (19/6/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Leo Permana

TRIBUNJAKARTA.COM, PALMERAH - Museum Tekstil, Jakarta Barat mempunyai ribuan koleksi wastra atau kain tradisional.

Dari ribuan koleksi tersebut, ada di antaranya koleksi tertua yang turut dipamerkan dalam Pameran Pesona Wastra Sulam dan Bordir.

Ketua Satu Himpunan Wastraprema, Sri Sintasari Iskandar menyebutkan di antaranya ada kain dari Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur.

Koleksi bernama Wastra tersebut, ia perkirakan dibuat pada abad ke-18.

Ia menjelaskan asal kain bermotif gajah tersebut berasal dari kulit kayu yang dipipihkan.

Sehingga, lanjutnya, bisa berbentuk satu lembar kain yang kemudian disulam.

Dua Pemain Kunci Persija Bakal Absen, Steven Paulle Tak Khawatir Lawan Persela

Warga di Luar Kota Bekasi Bisa Daftar PPDB SMPN Melalui Jalur Prestasi

Ubah Citra Seram dan Banyak Preman, Terminal Pulo Gebang Disambangi Puluhan Murid TK dan SD

"Ini menyulamnya pun memakai benang dari serat kulit kayu, ini sudah tidak ada lagi dan ini motifnya gajah," katanya, Sri.

Dibalik motif gajah tersebut, ia bercerita bila di NTT sendiri tidak ada gajah.

Tapi karena di sana harus memakai gading gajah sebagai mas kawin, sehingga gajah itu posisinya serta nilainya tinggi sekali di sana.

"Ini mungkin abad ke-18 kali ya, ini dibuat sebagai hiasan saja kalau misalkan ada acara, tidak bisa dipakai," jelas Sri.

Adapun wastra itu memiliki dua motif gajah, yang ditunggai masing-masing tiga orang di kedua sisi kain.

Di tengahnya, ada sosok seperti manusia yang melebarkan kedua tangannya dan duduk di atas sejenis hewan mamalia yang bertanduk.

Pada koleksi lainnya yang ditunjukkan Sri, ada koleksi bernama Sapei Talun dari Kalimantan Timur.

Sama terbuat dari kulit kayu yang ditempa, namun kain itu disulam menggunakan manik-manik.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved