Pedagang Pasar Koja Baru Ini Dukung Pengurangan Kantong Plastik di Jakarta Utara
"Enggak apa-apa kok, bagus malah. Kan bahaya juga plastik ya. Lama terurainya. Kayak sterofoam juga sama," ucap Heri pedagang plastik.
Penulis: Afriyani Garnis | Editor: Y Gustaman
lihat foto
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Afriyani Garnis
TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - Heri (30) satu di antara pedagang plastik di Pasar Koja Baru, Koja, Jakarta Utara.
Ia tak keberatan ketika gencar kampanye pengurangan penggunaan kantong plastik.
Pria 30 tahun ini menyadari bahaya limbah kantong plastik setelah tidak digunakan lagi.
Dalam sehari puluhan bungkus plastik berbagai ukuran mampu dijualnya di Pasar Koja Baru.
Tak sedikit pedagang ataupun pembeli berbelanja di tokonya.
"Enggak apa-apa kok, bagus malah. Kan bahaya juga plastik ya. Lama terurainya. Kayak sterofoam juga sama," ucap Heri.
"Lihatlah di kali-kali atau sungai di luaran sana banyak itu sampahnya," ucap Heri, Jumat (21/6/2019).
Menurut Heri, warga mulai sadar bahanya kantong plastik.
Di kiosnya Heri sempat menjual kantong plastik ramah lingkungan.
Namun, karena satu dan lain hal ia tak menjualnya lagi.
"Kalau mau dikurangi atau tidak bisa pakai kantong plastik biasa ya tidak apa-apa, kan ada plastik daur ulang yang ramah lingkungan."
"Saya sempat jual dulu, tapi enggak jual lagi. Warga pun banyak yang sudah beli, dan masih banyak yang tanya juga tapi barangnya tidak ada," kata dia.
Keputusan pemerintah untuk memerangi penggunaaan kantong plastik dirasa tepat karena konsumsi plastik di Jakarta Utara khususnya sangat banyak.
Apalagi Jakarta Utara, berada dekat laut dan sampah plastik juga banyak yang hanyut ke laut.
"Saya kan tidak hanya berjualan plastik jadi aman saja jika penggunaan plastik di pasar dikurangi," beber dia.
