Persija Jakarta
VIDEO Sejauh Ini Progres Pembangunan Stadion Persija, Jakarta Internasional Stadium di Jakarta Utara
Gubernur DKI Jakarta Anises Baswedan pun telah meresmikam meresmikan pembangunannya pada Kamis (14/3/2019) lalu.
Penulis: Afriyani Garnis | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Afriyani Garnis
TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Satu lahan luas bernama Stadion BMW di wilayah Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tamjung Priok, Jakarta Utara telah direncanakan akan dibangun stadion bertaraf internasional.
Keberadaannya nanti pun akan menjadi basecamp dari klub sepakbola dari Jakarta yakni Persija Jakarta.
Bernama Jakarta Internasional Stadium (JIS), kehadirannya nanti digadang-gadang akan mampu menampung hingga 82 ribu penonton dan diperkirakan rampung 2021 mendatang.
Gubernur DKI Jakarta Anises Baswedan pun telah meresmikam meresmikan pembangunannya pada Kamis (14/3/2019) lalu.
Kini, lebih dari tiga bulan berlalu aktivitas para pekerja pun sudah tampak disana meski jumlahnya terlihat tidak terlalu banyak.
• Begini Suasana di Lahan Stadion BMW di Jakarta Utara
Tampak puluhan tiang panjang pun sudah banyak tertancap di lahan yang bersebelahan dengan Waduk Cincin itu.
Aktivitas para pekerja pun tak banyak terlihat dari sisi pintu masuk lahan tersebut.
Dua trailer dan satu truk pun tampak beraktivitas disana menurunkan tiang pancang yang hendak digunakan dan menurunan material tanah tersebut.
Rupanya memang belum terlihat secara fisik, akan tetapi Pemerintah Kota Jakarta sudah memamerkannya pada lomba mobil hias di even Jakarnaval 2019, Minggu (30/6/2019) lalu.
Hasilnya, mobil hias itupun bisa meraih juara pada kategori mobil hias dengan atraksi terbaik.
Pantauan wartawan tribunJakarta.com di lokasi, meski aktivutas proyek pembangunan berlangsung disana.
Lahan stadion BMW masih menjadi alternatif jalan bagi warga sekitarnya
Tampak sejumlah pengendara motor masuk dan keluar dari lahan itu.
Diketahui area stadion BMW memang berada sangat dekat dengan pemukiman padat penduduk warga di wilayah kelurahan Papanggo.
"Jalanannya memang masih digunakan bebas warga, enggak ada batasan jamnya. Belum ada peraturan. Jadi warga masih bebas manfaatkan jalan. Makanya kita siram-siram ini supaya debunya ngak banyak terbang karena banyak yang lewat," kata seorang pekerja.