Revitalisasi Trotoar di Kemang, Camat Mampang Sebut Warga hingga Pelaku Usaha Minta Timbal Balik
Menurutnya, banyak warga minta timbal balik keuntungan apa yang bakal didapat apabila mengizinkan lahannya dibangun trotoar.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, MAMPANG PRAPATAN - Sejumlah warga Kemang serta para pelaku usaha meminta timbal balik kepada Pemprov DKI imbas revitalisasi trotoar yang berada di lahan mereka.
Warga yang meminta timbal balik itu sebagian besar berada di Jalan Kemang I dan Kemang Raya arah Prapanca.
Alhasil, pembangunan trotoar di kedua jalan itu belum dilanjutkan lantaran pemerintah harus bertemu guna mencapai titik kesepakatan.
Menurut Camat Mampang Prapatan, Nasrudin Abu Bakar, di kedua sisi jalan itu berukuran sempit sehingga pasti akan memakan lahan milik para pelaku usaha maupun warga yang tinggal saat membangun trotoar.
Menurutnya, banyak warga minta timbal balik keuntungan apa yang bakal didapat apabila mengizinkan lahannya dibangun trotoar.
"Secara fisik lahan yang dipakai Pemda DKI untuk pedestrian itu di sana masih punya pemilik lahan. Tapi pemilik lahan menanyakan 'saya dapat apa dari pembangunan ini?" ujar Nasrudin.
Permintaan warga pun bermacam-macam untuk mencapai kesepakatan.
Mulai dari keringanan pajak, meminta keringanan nol PBB, hingga dimudahkan dalam perubahan IMB dari status tempat tinggal menjadi usaha.
"Mereka (pemilik lahan) pada bertanya timbal baliknya apa? Makanya nanti akan dirapatkan antara pemerintah dan mereka. Nanti kalau dipakai dapat kompensasi apa, mereka akan gelar diskusinya di Walikota Jakarta Selatan," bebernya.
Perjanjian Kerja Sama
Menjawab banyaknya permintaan dari pemilik lahan, lanjut Abu Bakar, Pemda DKI bakal mengadakan perjanjian kerja sama.
"Nanti ada PKS (Perjanjian Kerja Sama) antara pemda DKI dengan para pemilik lahan. Masing-masing pemilik nanti ada PKS-nya dengan pemerintah tergantung kesepakatannya apa," lanjutnya.
• Revitalisasi Trotoar Kemang Ditargetkan Selesai November 2019
Setelah mencapai kesepakatan, lahan yang dibangun trotoar oleh pemerintah tetap dimiliki oleh pemilik lahan.
Ukuran lahan yang akan dibangun trotoar di sekitar jalan itu pun bervariasi tergantung dari ketersediaan lahan.