Tanah Retak di Tangerang yang Viral Butuh Perhatian Pemerintahan Daerah

Namun, di balik keindahannya ternyata Pantai Anom sempat dikelola oleh preman yang bukan berasal dari warga Desa Kramat

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta/Elga Hikari Putra
Tanah retak Pantai Anom yang viral mendadak menjadi lokasi instagramable di Desa Kramat, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Selasa (9/7/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, PAKUHAJI - Tanah retak Pantai Anom, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang memerlukan perhatian dari Pemerintahan Daerah Kabupaten Tangerang.

Tanah retak Pantai Anom santer viral di media sosial karena bentuknya yang unik dan sangat instagramable.

Ribuan orang pun berbondong-bondong menyambangi tanah retak Pantai Anom untuk sekedar berswafoto dan berlomba menciptakan foto menarik.

Namun, di balik keindahannya ternyata Pantai Anom sempat dikelola oleh preman yang bukan berasal dari warga Desa Kramat.

Pasalnya, menurut Yani warga sekitar, sempat terjadi pungli oleh pria-pria tidak dikenal namun berhasil diberantas oleh warga Desa Kramat lantaran dianggap merugikan warga asli.

"Pas ketahuan ramai, sempat ada pungli ternyata sama orang bukan sini. Tapi sudah diberesin sama kita-kita. Soalnya uangnya buat pribadi," ujar Yani, Selasa (9/7/2019).

Dikesempatan yang sama, Kepala Desa Kramat, Nur Alam mengatakan sudah menggandeng Perhutani untuk mengelola wisata alam di Pantai Anom.

Supaya wisata alam tersebut dapat menambah pendapatan warga sekitar lebih teratur dan terorganisir.

"Sambil berjalan kerja sama pihak Perhutani. Sementara belum legal kita rangkul pemuda, terus kepala kuli, keamanan agar amankan bagaimana supaya tertib, ada juga pengelola parkir. Semua warga sini," papar Nur Alam.

Pasalnya, saking ramainya, para pedagang jajanan di sekitarnya kecipratan untung. Omzet mereka pun naik drastis dari sehari hanya mendapatkan Rp50-100 ribu sekarang bisa mencapai Rp2 juta perhari.

Namun hingga saat ini, kata Nur Alam belum ada campur tangan dari Pemerintahan Daerah Kabupaten Tangerang untuk mengelola wisata alam yang sedang viral itu.

Ia pun meminta perhatian Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar untuk merapihkan akses jalan ke tanah retak Pantai Anom karena kondisi jalannya yang ekstrem dan membahayakan wisatawan.

"Itu enaknya di konblok. Jadi dikasih pondasi nanti tanahnya diratain biar enggak bahaya. Karena itu kan kanan kirinya empang kalau jatuh bahaya, apa lagi cuma bisa diakses pakai motor," jelas Nur Alam.

Tanah retak di Pantai Anom, Desa Kramat, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang pun menjadi destinasi dadakan yang menjadi incaran para wisatawan Tangerang hingga luar kota.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved